Dua Penerjun Payung TNI AU Gugur, Penyebabnya Beda

Dua Penerjun Payung TNI AU Gugur, Penyebabnya Beda
Para anggota TNI AU terjun payung saat gladi bersih perayaan HUT TNI AU di Jakarta, Kamis (07/04/2016). Gladi bersih ini untuk memeringati HUT TNI AU yang jatuh pada Sabtu (9/4). Foto: Imam Husein/Jawa Pos

Selain itu, semua tahapan dalam atraksi terjun payung sudah dilakukan sesuai standar operasional prosedur yang ditetapkan.

Lantas, kenapa parasut Pratu Supranoto bisa terselip? Menurut Dwi, ada kemungkinan kelalaian yang dilakukan saat melipat parasut. 

Sehingga parasut gagal mengembang. “Ya semua juga tidak ingin hal itu terjadi,” kata Dwi.

Selain itu lanjutnya, sebaik apapun pengamanan yang ada dalam protap terjun, hal itu tidak menjamin keselamatan seutuhnya. Sebab, ada banyak kemungkinan yang terjadi di ketinggian. 

Misalnya kasus Kopda Beny yang terkena hembusan angin. “Parasut itu nilai keamanan 80 persen, 20 tidak aman,” tuturnya.

Disinggung soal kelangsungan acara HUT TNI AU besok, dia menegaskan jika peristiwa kemarin tidak akan mengubah rangkaian acara. Namun demi menghindari peristiwa serupa, TNI AU akan kembali memperingatkan semua prajurit yang terlibat untuk lebih berhati-hati dan memastikan kesiapan.

Dalam perayaan puncak HUT TNI AU besok, berbagai atraksi udara yang melibatkan 60 pesawat. 

Selain itu, akan disuguhkan juga atraksi terjun payung yang diikuti 187 penerjun dari berbagai satuan. Rencananya, Presiden Jokowi dijadwalkan hadir dalam perayaan tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News