Dua Perempuan Rampok Nenek

Dua Perempuan Rampok Nenek
Dua Perempuan Rampok Nenek

jpnn.com - BLITAR - Ketenangan warga Desa Plumbangan, Kecamatan Doko, Jumat siang (9/1) terusik. Peristiwa tersebut terjadi setelah mereka mendengar teriakan histeris Semi, warga setempat. Nenek 60 tahun itu berteriak minta tolong karena baru dirampok.

Para perampoknya adalah dua perempuan yang mengenakan penutup muka atau bercadar. Aksi itu tergolong berani. Sebab, dua pelaku nekat merampok saat siang bolong, pukul 12.00. Perampok membawa kabur tujuh cincin sekitar 40 gram, 50 gram gelang emas, dan sekitar 60 gram kalung emas.

Menurut informasi, sekitar pukul 12.00 situasi di sekitar rumah korban sepi. Saat itu banyak warga yang menunaikan salat Jumat. Semi ketika itu hanya sendiri. ''Saya tinggal sendiri dan waktu kejadian saya di dalam kamar,'' ungkap Semi kemarin.

Sebelum dirampok, dia sakit gigi sehingga hanya terbaring di kasur. Di rumah itu, Semi tinggal sendiri. Tiba-tiba ada suara ke­tukan pintu kamar. Dia pun lantas membuka pintu tersebut karena mengira orang itu keponakannya yang setiap hari datang ke rumahnya.

Setelah membuka pintu, seorang wanita bercadar langsung menindih Semi dan menodongkan pisau ke lehernya. Sementara itu, satunya lagi mencopot perhiasan yang dikenakan. Yakni, gelang, cincin, dan kalung. ''Sembari menodongkan pisau, perampok tersebut meminta ditunjukkan perhiasan yang masih saya simpan,'' jelasnya.

Takut dilukai atau dibunuh, Semi pun menunjukkan perhiasan yang disimpan di lemari di dalam kamarnya. Setelah itu, perampok mengambil perhiasan tersebut. Setelah puas menggondol perhiasan, perampok kabur lewat pintu belakang rumah. ''Waktu itu saya hanya melihat mata, alis, dahi, serta rambut yang dikuncir. Dilihat dari mata dan dahi, mereka masih muda,'' paparnya.

Melihat perampok kabur, Semi langsung keluar lewat pintu depan dan berteriak minta tolong. Tetangga pun langsung mendatangi rumah korban. ''Tolong aku kerampokan,'' ucap Mujini, salah seorang tetangga yang menirukan teriakan korban.

Mendengar teriakan itu, dia menghampiri korban dan menanyakan sesuatu yang telah terjadi. Menurut dia, saat itu korban bilang bahwa perampok baru saja keluar dari rumahnya lewat pintu belakang. Lantas, beberapa warga menuju dapur di belakang rumah dan pekarangan dengan harapan perampok itu belum jauh dari TKP. ''Setelah dicek, warga tidak menemukan pelaku. Mereka hanya menemukan beberapa jejak yang diduga bekas pelaku ketika kabur,'' ungkapnya.

Akibat kejadian itu, dua perampok tersebut berhasil membawa kabur tujuh cincin sekitar 40 gram, sekitar 50 gram gelang emas, dan sekitar 60 gram kalung emas. Total kerugian mencapai puluhan juta rupiah. Sesaat setelah kejadian, perangkat desa dan polisi langsung datang ke rumah korban. 

Sementara itu, Kabag Humas Polres Blitar AKP Wisnu Wardhana ketika dikonfirmasi mengakui telah mendengar kabar perampokan itu. Saat ini pihaknya menyelidiki kasus tersebut. Berdasar informasi, perampok berjumlah dua orang. ''Informasinya seperti itu. Masih kami diselidiki,'' kata Wisnu ketika dikonfirmasi via telepon. (ful/ziz/bh/mas/jpnn) 


BLITAR - Ketenangan warga Desa Plumbangan, Kecamatan Doko, Jumat siang (9/1) terusik. Peristiwa tersebut terjadi setelah mereka mendengar teriakan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News