Dua Prajurit TNI Dikeroyok Rombongan Moge, Danpuspomad Keluarkan Pernyataan Begini

Dua Prajurit TNI Dikeroyok Rombongan Moge, Danpuspomad Keluarkan Pernyataan Begini
Foto: dua tersangka anggota moge yang menganiaya prajurit TNI sedang diperiksa di Polres Bukittinggi. (Dok Puspomad).

jpnn.com, JAKARTA - Komandan Pusat Polisi Militer TNI AD Letjen TNI Dodik Widjanarko mengeluarkan pernyataan resmi setelah dua prajurit TNI dikeroyok rombongan motor gede (moge) di Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat (30/10).

Dari keterangan tertulis yang diterima JPNN, Dodik menuturkan awal mula kejadian pengeroyokan tersebut. 

Mulanya, dua anggota intel Kodim 0304/Agam yang tidak mengenakan pakaian dinas karena sedang bertugas yakni Serda M Yusuf dan Serda Mistari melintasi Jalan Dr Hamka Kota Bukittinggi dengan satu sepeda motor.

Kemudian bersamaan dengan itu, anggota rombongan pengendara klub moge HOG yang terpisah dari rombongan intinya sedang terburu-buru mengejar rombongan intinya.

“Serda M Yusuf dan Serda Mistari yang berada di jalan dan arah yang sama menangkap kesan yang kurang sopan dari rombongan tersebut karena memainkan gas di luar batas wajar ketika mendahului mereka,” ujar Dodik dalam keterangannya, Sabtu (31/10).

Atas tindakan rombongan moge itu, Serda M Yusuf dan Serda Mistari yang sedang berboncengan menepi ke luar jalan.

Melihat hal tersebut, kata Dodik, kedua orang anggota TNI AD kemudian mengejar rombongan moge dan memberhentikan mereka dengan cara memotong jalur salah satu peserta rombongan tersebut di Simpang Tarok Kota Bukittinggi.

"Maka terjadi cekcok mulut yang berlanjut dengan terjadinya kesalahpahaman yang pada akhirnya terjadi pengeroyokan atau penganiayaan dengan bersama-sama terhadap kedua prajurit TNI AD," lanjut Dodik menerangkan.

Insiden pengeroyokan yang dialami dua anggota TNI AD di Bukittingi oleh rombongan moge mendapat respons dari Mabes AD. Danspuspomad pun langsung memantau perkembangan kasus tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News