Dua Ritel Asing Siap Dibuka

Dua Ritel Asing Siap Dibuka
Dua Ritel Asing Siap Dibuka
"Ritel asing punya kekuatan lebih baik dari segi teknologi maupun permodalan. Meskipun iklim industri Indonesia kurang saat ini kurang mendukung, ritel asing siap menghadapi. Bahkan dari segi permodalan mereka siap rugi 10 tahun," ujarnya.

Seperti yang diketahui, pemerintah menetapkan menetapkan sektor ritel masuk dalam upah minimun sektoral. Upah tersebut lebih tinggi lima persen dibanding upah minimum provinsi (UMP). Selain itu, saat ini harga sewa properti naik belum lagi kenaikan Tarif dasar Listrik (TDL). Regulasi tersebut membengkakkan biaya operasional. "Biaya operasional untuk tiga tiga komponen tersebut 60-70 persennya. Itu yang membuat pengusaha pusing mencari akal," terangnya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Aprindo Satria Hamid dalam aturan terpisah menyatakan hal yang sama. Dengan iklim usaha yang kurang mendukung sektor ritel ia menyebutkan pertumbuhan fast moving consumer good tak akan melebihi tahun lalu. Pada 2012, pertumbuhannya mencapai 10 persen, tahun ini mungkin kurang. Dari itu.

Sementara itu, ia menyebutkan, ekspansi ritel lokal masih bisa memungkinkan di wilayah Indonesia Timur. Sedangkan di Pulau Jawa terutama Jabodetabek sudah tak mungkin lagi. Ia juga tidak menutup kemungkinan ada ritel lokal yang berekspansi ke luar negeri, seperti Malaysia, Filipina, dan Singapura. "Ada bagusnya juga ritel lokal mengembangkan bisnis ke luar negeri biar tidak dianggap jago kandang, tapi yang lebih miris lagi kalau alasan mereka karena iklim usaha yang tidak mendukung," ucapnya.(uma)

JAKARTA - Pengusaha ritel dalam negeri harus bersiap menghadapi persaingan yang semakin ketat. Tahun ini dipastikan bakal ada dua ritel asing yang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News