Dua Tahap Penanganan Tumpahan Minyak di Karawang

Dua Tahap Penanganan Tumpahan Minyak di Karawang
Gubernur Jabar saat berkoordinasi dengan Bupati Karawang, Sekda Kabupaten Bekasi, dan Direktur PT Pertamina terkait tumpahan minyak. Foto: Humas Pemdaprov Jabar

RK juga mengatakan, minyak bersifat waxy seperti lilin, sehingga dapat dikumpulkan ke dalam karung. Saat ini, sudah terkumpul sekira 390 ribu karung minyak.

“Musibah ini ditangani sangat terkoordinasi oleh pihak Pertamina, Provinsi Jawa Barat, dan Kota/Kabupaten terkait,” katanya.

Selain itu, kata RK, sudah ada Satuan Tugas (Satgas) untuk memastikan masalah tumpahan minyak dapat diselesaikan. Satgas pun akan siaga di lokasi kejadian. “Termasuk tim kesehatan selalu sedia memeriksa kesehatan warga,” ucapnya.

BACA JUGA: Tumpahan Minyak di Pantai Utara Jawa, Kemenhub Terbitkan Notice to Mariner

Direktur PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan, pihaknya serius menangani dampak tumpaham minyak. Salah satunya dengan mengerahkan Octopus Skimmer untuk mengisap tumpahan minyak.

"Sifat lilin lebih memudahkan di dalam penanganannya. Gumpalan-gumpalan bisa dengan jaring dan diangkat,” katanya.

Menurut EP Nanang, penyebab tumpahan minyak terjadi karena kebocoran gas yang menimbulkan gelembung udara di sumur YYA-1 Blok Offshore North West Jawa (ONWJ).

EP Nanang menyatakan, ada indikasi anomali tekanan pengeboran sumur YYA-1, sehingga menyebabkan munculnya gelembung gas diikuti tumpahan minyak. Kebocoran gas tersebut berdampak pada pergeseran pondasi YY.

Penanganan tumpahan minyak di wilayah Karawang melalui masa tanggap darurat dan tahap recovery.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News