Dua Tahap Penanganan Tumpahan Minyak di Karawang

RK juga mengatakan, minyak bersifat waxy seperti lilin, sehingga dapat dikumpulkan ke dalam karung. Saat ini, sudah terkumpul sekira 390 ribu karung minyak.
“Musibah ini ditangani sangat terkoordinasi oleh pihak Pertamina, Provinsi Jawa Barat, dan Kota/Kabupaten terkait,” katanya.
Selain itu, kata RK, sudah ada Satuan Tugas (Satgas) untuk memastikan masalah tumpahan minyak dapat diselesaikan. Satgas pun akan siaga di lokasi kejadian. “Termasuk tim kesehatan selalu sedia memeriksa kesehatan warga,” ucapnya.
BACA JUGA: Tumpahan Minyak di Pantai Utara Jawa, Kemenhub Terbitkan Notice to Mariner
Direktur PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan, pihaknya serius menangani dampak tumpaham minyak. Salah satunya dengan mengerahkan Octopus Skimmer untuk mengisap tumpahan minyak.
"Sifat lilin lebih memudahkan di dalam penanganannya. Gumpalan-gumpalan bisa dengan jaring dan diangkat,” katanya.
Menurut EP Nanang, penyebab tumpahan minyak terjadi karena kebocoran gas yang menimbulkan gelembung udara di sumur YYA-1 Blok Offshore North West Jawa (ONWJ).
EP Nanang menyatakan, ada indikasi anomali tekanan pengeboran sumur YYA-1, sehingga menyebabkan munculnya gelembung gas diikuti tumpahan minyak. Kebocoran gas tersebut berdampak pada pergeseran pondasi YY.
Penanganan tumpahan minyak di wilayah Karawang melalui masa tanggap darurat dan tahap recovery.
- Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok Avtur Penerbangan Haji 2025 Aman
- Program DEB Pertamina Dorong Produksi Pangan Desa
- Ini Kontribusi Pertamina untuk Sektor Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045
- PHE Catatkan Kinerja Positif, Produksi Migas Capai 1,04 Juta Barel Setara Minyak per Hari
- Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftar Lengkapnya!
- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tinjau Operasional PHM, Dorong Produksi Energi Nasional