Dua Tahun Pemerintahan Jokowi, Jumlah Kejahatan Turun Drastis
Sindikat itu terus berupaya meregenerasi pengguna narkotika. ”Maka, konsumen yang disasar itu makin muda,” terangnya.
Sasaran para sindikat itu bukan lagi remaja, melainkan sampai ke anak tingkat taman kanak-kanak. Hal tersebut terdeteksi dari berbagai jenis narkotika baru yang dibuat para sindikat tersebut.
”Berbagai jenis narkotika baru ini tampilannya dibuat sangat anak-anak. Ada yang mirip permen karet, perangko, dan sebagainya,” paparnya.
Masalahnya, narkotika jenis baru ini hingga saat in belum diatur secara hukum penggunaannya.
Sehingga, bila ada orang yang menggunakan narkotika jenis baru atau mengedarkannya, belum bisa diproses hukum.
”Saya tak perlu menyebut namanya, khawatirnya malah digunakan didepan saya. Saya belum bisa tangkap,” terangnya.
Bagian lain, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) Komjen Suhardi Alius menuturkan, rekrutmen anggota teroris memang terus berjalan.
Hal tersebut dikarenakan biasanya paham radikal itu memapar anggota keluarga dari para anggota jaringan teror. Seperti, anaknya dan istrinya.
JAKARTA - Jumlah kejahatan pada 2015 dan 2016 menurun drastis dengan presentase lebih dari 50 persen. Namun, dua tahun pemerintahan Presiden
- Bareskrim Bekuk 3 WNA yang Miliki Laboratorium Narkoba di Bali
- BMKG Prakirakan Wilayah Sumut Diguyur Hujan Selasa Sore dan Malam
- Komunitas Jabar & Indonesia Unggul Minta Kepala Daerah dan DPRD Terpilih Perhatikan Pembangunan Daerah
- Kemenag Targetkan 2026 Seluruh Tanah Wakaf Bersertifikat
- Sekjen AMAN: Political Will Pemerintah Terhadap Hukum Adat Sangat Rendah
- Stt, KPK Sedang Proses 2 Kasus Korupsi di PT Telkom