Dua Tahun Pemerintahan Jokowi, Jumlah Kejahatan Turun Drastis
Kamis, 27 Oktober 2016 – 07:43 WIB

Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla. Foto: Agus Wahyudi/dok.JPNN.com
”Seperti yang terjadi pada Pelaku Bom Bali Imam Samudera. Anaknya Imam Samudera ternyata setelah dewasa juga berpaham radikal,” ujarnya.
Karena itu, deradikalisasi memang sangat diperlukan untuk mengantisipasi anggota keluarga dari orang yang berpaham radikal. Salah satu yang dilakukan dengan konter narasi.
”Kami memberikan pemahaman dan tafsir yang sebenarnya atas banyak ayat yang diterjemahkan seenaknya untuk membuat orang berpaham radikal,” tegasnya. (idr)
JAKARTA - Jumlah kejahatan pada 2015 dan 2016 menurun drastis dengan presentase lebih dari 50 persen. Namun, dua tahun pemerintahan Presiden
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Hasan Nasbi Hadiri Sidang Kabinet Meski Sudah Mengundurkan Diri, Kok Bisa?
- Tak Hanya Siswa, Orang Dewasa Bermasalah Juga Bakal Dikirim ke Barak Militer
- Mensos Sebut 5 Ribu Siswa Lulus Administrasi untuk Masuk Sekolah Rakyat
- RUU Polri Dinilai Membuat Polisi Superbody
- Pertamina Rayakan Puncak Hari Buruh Internasional 2025, Menaker Yassierli Beri Apresiasi
- Bupati Sumedang Berharap Buruh Sejahtera dan Turut Menggerakkan Ekonomi di Indonesia