Dubes Ukraina Nilai Ini Cara Terbaik Hentikan Rusia, Indonesia Tidak Melakukannya
Dia juga menyebut pundi-pundi dolar yang didapatkan Rusia dari luar negeri, baik itu melalui ekspor, perdagangan seluruhnya untuk membiayai amunisi, rudal dan tank.
Selain itu, Vasyl juga mengklaim bahwa Rusia lah satu-satunya pihak yang harus bertanggung jawab atas terjadinya krisis global saat ini, baik itu dalam hal ketahanan pangan, arsitektur kesehatan maupun energi.
“Hanya ada satu alasan untuk itu, satu negara yang bertanggung jawab atas itu semua dan Anda tahu namanya, yaitu Rusia. Ini bukan tentang Ukraina atau Barat dan Timur, ini secara langsung menjadi tanggung jawab Federasi Rusia dan pemerintahnya,” katanya.
Sejumlah negara Barat dan Eropa telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia atas invasi di Ukraina. Selain itu, beberapa diplomat Rusia juga sudah diusir dari sejumlah negara Eropa, seperti Prancis, Finlandia, Italia dan Yunani.
Meski ikut menyetujui dua resolusi PBB yang mengutuk invasi Rusia, pemerintah Indonesia enggan mengikuti langkah Singapura menjatuhkan sanksi terhadap negara tersebut.
Pemerintah sebagai pemegang presidensi G20 tahun ini juga belum meanggapi secara tegas aspirasi sejumlah anggota terkait konflik di Ukraina, salah satunya adalah desakan untuk tidak mengundang Rusia ke KTT yang bakal digelar di Bali akhir tahun ini. (ant/dil/jpnn)
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menilai invasi Rusia akan berhenti jika lebih banyak negara melakukan hal ini
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Soroti Kemiskinan di Negara Islam, Indonesia Desak OKI Ambil Tindakan
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- 33 Ribu Pasukan NATO Siaga di Dekat Perbatasan Rusia
- Dubes Iran Sebut Presiden Jokowi dan Menlu Retno Pahlawan untuk Palestina
- Bantuan Indonesia untuk Palestina dan Sudan Bentuk Diplomasi Kemanusiaan
- Kecam Saran Paus, Ukraina Ungkit Sejarah Persekutuan Vatikan-Nazi