Duet Prabowo - AHY Linear dengan Gejala Politik Global

Duet Prabowo - AHY Linear dengan Gejala Politik Global
Pak Prabowo dan Mas AHY. Foto: Instagram

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar, Zainal A Budiyono mengatakan kunjungan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) untuk menjenguk Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendapat respons positif dari masyarakat. Kedua tokoh menunjukkan keakraban, yang menguatkan spekulasi bergabungnya Partai Demokrat (PD) ke Prabowo. Pertemuan lanjutan akan diagendakan untuk mengerucutkan kesepakatan.

Menurut Budiyono, salah satu isu yang menguat adalah peluang agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cawapres Prabowo. Sejak beberapa bulan lalu nama AHY memang beredar di deretan atas sebagai cawapres, baik Prabowo maupun Jokowi. Selain sisi elektabilitas, sebagai politikus muda, AHY memiliki momentum dengan maraknya pemimpin muda dunia akhir-akhir ini.

Terbaru Sebastian Kurz yang terpilih sebagai Kanselir Austria di usia 31 tahun. Sebelumnya ada nama Macron di Prancis dan Truedue di Kanada. Peremajaan politik juga terjadi di negara tetangga Malaysia, yang meskipun Dr M terpilih di usia 93 tahun, tapi ia berani mengangkat dua menteri di bawah 30 tahun.

“Dengan fakta ini, maka Prabowo - AHY menggambarkan pasangan tua – muda yang linear dengan gejala politik global. Namun tidak mudah tentu bagi Prabowo untuk memilih AHY, mengingat ada koalisi seperti PKS dan PAN yang juga memiliki nama calon. PKS terus mendorong Anies dan Aher, sementara PAN cenderung mendukung Zulhasan,” kata Budiyono dalam keterangan persnya, Jumat (20/7).

Lebih lanjut, Direktur Eksekutif Developing Countries Studies Center (DCSC) ini menilai Anies memiliki peluang yang sama dengan AHY, tetapi bila kita melihat kinerjanya di Jakarta, tidak atau belum ada legacy fenomenal yang bisa dijadikan alasan untuk maju ke pemilihan nasional.

“Kalau misalnya Anies sudah melakukan banyak hal di Jakarta yang dirasakan rakyat, posisi cawapres tidak akan menimbulkan perdebatan. Hanya saja faktanya tidak demikian,” katanya.(fri/jpnn)


Menurut Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar, Zainal A Budiyono, Prabowo - AHY menggambarkan pasangan tua – muda yang linear dengan gejala politik global.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News