Dugaan Markup Kuota CPNS Terbukti

Kemen PAN-RB: Laporan Analisis Jabatan Masih Sepi

Dugaan Markup Kuota CPNS Terbukti
Dugaan Markup Kuota CPNS Terbukti
Lebih lanjut Ramli menuturkan, fungsi dari laporan analisis jabatan ini memang digunakan sebagai saringan efektif usulan CPNS baru. Dia menuturkan, memang kuat dugaan jika tidak ada laporan analisis jabatan intansi dengan seenaknya menentukan usulan kuota CPNS baru.

Ramli berharap, pada saat ditutup nanti seluruh daerah sudah rampung membuat laporan analisis jabatan. Sehingga, kebutuhan CPNS baru di negeri ini benar-benar konkrit seseuai dengan kursi kosong yang ditinggal pegawai karena pensiun, meninggal, dipecat, atau mengundurkan diri.

Terkait dengan banyaknya instansi yang belum setor laporan hasil analisis jabatan, Menteri PAN-RB Azwar Abubakar mengatakan, bisa jadi disebabkan karena minimnya ahli analisis pegawai di daerah. Untuk itu, dia menargetkan akan terus mencetak ahli analis jabatan.

Hingga Juni tahun depan, Azwar menargetkan akan mencetak 4.150 analis jabatan sesuai dengan kebutuhan seluruh instansi di Indonesia. Upaya mencetak ribuan analis ini, dimulai dengan menerjunkan 61 analis dari Kemen PAN-RB ke sejumlah pemprov dan sebagian lainnya ke pemkot atau pemkab.

JAKARTA - Sebelum program moratorium digulirkan Agustus lalu, muncul dugaan jika usulan CPNS baru dari pemkot, pemkab, pemprov, hingga pusat disusun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News