Dugaan Motif-motif Bergabungnya WNI ke ISIS Menurut Polisi

Dugaan Motif-motif Bergabungnya WNI ke ISIS Menurut Polisi
Ilustrasi. FOTO: AFP

jpnn.com - JAKARTA - Kepolisian terus mendalami motif keberangkatan sejumlah warga negara Indonesia (WNI) untuk bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Menurut Kabag Penum Polri Kombes Rikwanto, sejauh ini motifnya memang belum dipastikan. Namun, pihaknya mempelajari berbagai teori yang mendekati kebenaran terkait motif mereka gabung ISIS.

Salah satu dugaan motif itu adalah mereka dipengaruhi oleh pihak-pihak tertentu. Alasan lain, kata Rikwanto, karena mau menjalankan Syariat Islam secara utuh, berjihad dan memperoleh penghasilan cukup. Ya, berdasarkan berbagai sumber, ISIS menjanjikan sejumlah uang bagi mereka yang bekerja membantu perjuangan.

Namun, ia menambahkan, tidak ada unsur dendam dari WNI yang berangkat itu meskipun ada dari mereka yang keluarganya pernah ditangkap atau ditembak mati polisi karena diduga sebagai teroris. "Tidak dendam. Mereka melakukan jihad untuk aktivitas ideologi," tegas Rikwanto, Senin (16/3).

Diduga kuat, mereka juga punya donatur di Indonesia. Nah, inilah yang terus diselidiki. Polisi akan mengecek darimana sumber dana mereka. "Apakah milik dia (yang berangkat) atau ada penyuplai dana juga," kata mantan Kapolres Klaten, Jawa Tengah, ini.

Saat dikonfirmasi soal empat warga asing yang pernah ditangkap di Poso diduga terkait perekrut ISIS, Rikwanto pun tak menampiknya. Dia menegaskan, indikasi kuat yang didapat memang mengarah ke persoalan itu. "Memang pernah ditangkap empat orang yang berkunjung ke Poso," tegasnya.

Selain itu, kata dia, berbagai macam cara ISIS untuk merekrut anggota. Misalnya, melakukan propaganda lewat internet, mengutus utusan ke seluruh dunia untuk menuju kantong-kantong yang dianggap dapat direkrut dan diberangkatkan ke Suriah. (boy/jpnn)


JAKARTA - Kepolisian terus mendalami motif keberangkatan sejumlah warga negara Indonesia (WNI) untuk bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syria


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News