Duh, Inilah Hasil Penelitian Kekerasan Seksual pada Anak

Duh, Inilah Hasil Penelitian Kekerasan Seksual pada Anak
Khofifah Indar Parawansa. Foto: Charlie L/Indopos/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, ada sejumlah faktor determinan yang memengaruhi anak-anak sehingga melakukan kekerasan seksual terhadap bocah lainnya. Khofifah membeber faktor-faktor penentu itu dalam konferensi pers hasil penelitian tentang kekerasan seksual anak terhadap anak di Kemensos, Kamis (30/11).

Menurut Khofifah, faktor penentu paling dominan dalam kekerasan seksual anak terhadap anak adalah pornografi yang angkanya mencapai 43 persen. Selanjutnya adalah pengaruh teman (33 persen), pengaruh narkoba/obat (11 persen), pengaruh historis pernah menjadi korban atau trauma masa kecil (10 persen), serta pengaruh keluarga (10 persen).

Penelitian itu merupakan hasil kerja sama Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta (B2P3KS) dengan End Child Prostitution, Child Pornography & Trafficking Of Children For Sexual Purposes (ECPAT) Indonesia. Sedangkan kota yang menjadi lokasi penelitian adalah Jakarta Timur, Magelang, Yogyakarta, Mataram dan Makassar.

Khofifah menuturkan, dirinya berkali-kali mengunjungi sejumlah Panti Sosial Marsudi Putra yang ada di bawah koordinasi Kemensos. Selain itu, tokoh Muslimat Nahdatul Ulama (NU) tersebut juga bertemu dengan korban dan pelaku kekerasan seksual anak terhadap anak.

”Hasilnya lebih dari 50 persen kasus kekerasan seksual anak dilakukan oleh anak. Maka saya minta agar dilakukan penelitian, kenapa mereka sampai ketagihan bahkan melakukan kekerasan dan pemaksaan ," ujar Khofifah.

Menurutnya, hasil penelitian itu juga menunjukkan bahwa pelaku kekerasan seluruhnya berjenis kelamin laki-laki dengan rata-rata usia 16 tahun. Kekerasan seksual dilakukan oleh pelaku melalui melalui paksaan (67 persen), dalam bentuk sentuhan atau rabaan pada bagian organ sensitif (30 persen), serta hubungan badan (26 persen).

dari penelitian itu juga terungkap bahwa mayoritas pelaku masih tinggal dengan orang tua (61,22 persen). Untuk tempat terjadinya kekerasan seksual, di antaranya di rumah teman (30,56 persen) dan di rumah korban (19,44 persen). Mayoritas pelaku dan korban telah saling kenal (87 persen).

Untuk kategori rentang usia korban kekerasan seksual anak adalah usia 5-17 tahun. Karakteristik korban antara lain 35,44 bersifat pendiam, cengeng dan pemalu. Sedangkan 24,05 persen bersifat hiperaktif dan bandel. Adapun 13,92 persen senang berpakaian minim.

Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, ada sejumlah faktor determinan yang memengaruhi anak-anak melakukan kekerasan seksual terhadap bocah lainnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News