Duh, Ribuan Rumah Warga di Kampar Terdampak Banjir

"Tenda pengungsi, tenda keluarga, mobil dapur umum ada sama kita. Nah ketika terjadi banjir, apa yang dibutuhkan masyarakat kita turunkan ini. Boat kita ada 5 buah. Peralatan masak lengkap," kata dia.
Saat terjadi bencana, yang paling utama dilakukan oleh personil, yakni menyelamatkan manusia. Jika ada keluarga yang terendam banjir, maka pihaknya akan membuat tenda pengungsian.
"Kalau keluarga tidak mau pindah ke pengungsian, silahkan ke tempat yang aman lainnya," sebut dia.
Jika bencana ditetapkan tanggap darurat, maka jika ada fasilitas umum yang rusak, bisa dilakukan pembangunan dengan anggaran tanggap darurat. "Seperti banjir 2016, dikeluarkan dana tanggap darurat," sebutnya.
Dalam pos anggarannya, dana d tersebut dinamai dana tak terduga. Letaknya di BPAD. Ini bisa digunakan untuk darurat. Tapi digunakan untuk bangun non permanen. "Kalau yang semi permanen dan permanen, tidak bisa gunakan dana ini," sebut dia.
Dia mengaku, anggaran operasional di BPBD Kampar minim. Dalam tahun ini, hanya dianggarkan Rp1,5 miliar. Padahal kebutuhan sangat banyak.
"Seharusnya di desa, harus peduli dengan bencana ini. Seperti membentuk tim sadar bencana. Atau fasilitas tentang kebencanaan. Boleh pakai dana desa," kata Santoso.(*4)
Ada puluhan titik daerah langganan banjir di Kabupaten Kampar, Riau.
Redaktur & Reporter : Budi
- Wali Kota Pekanbaru Temui Menteri PU di Padang, Ini yang Dibahas
- Kawasan Suaka Margasatwa Rimbang Baling Dibakar, Pelaku Langsung Ditangkap
- Sindikat Pemalsuan KTP Terungkap, Orang Dalam Disdukcapil Terlibat
- Banjir Rob Melanda Pluit Penjaringan, Sejumlah Wilayah Ini Tergenang Air
- Ultimatum Menko Polkam: Jangan Sampai Karhutla Terjadi di Riau
- Pria Terjatuh Dari Flyover SKA Pekanbaru, Begini Kronologinya