Duh...Listrik Mati saat Peringatan Tsunami

Duh...Listrik Mati saat Peringatan Tsunami
Keluarga korban bencana gempa dan tsunami memanjatkan doa saat berziarah di kuburan massal Ulee Lheu, Banda Aceh, Sabtu (26/12). Foto: ENO SUNARNO/ RAKYAT ACEH/JPG

jpnn.com - BANDA ACEH – Serangkaian peringatan 11 tahun tsunami digelar masyarakat Aceh, kemarin. Sayangnya, saat acara puncak di Masjid Rahmatullah, listrik padam selama 17 menit.

Kejadian ini persis saat Tgk Fahcruddin menyampaikan tausiahnya di hadapan ratusan pengunjung dan tamu undangan, seperti  Gubernur Aceh Zaini Abdullah dan Bupati Aceh Besar, Mukhlis Basyah beserta jararannya.

"Tadi ada kesalahan teknis sedikit, listrik padam, panitia sudah berusaha bekerja semaksimal mungkin," kata Tgk Fachruddin memulai kembali tausiahnya, Sabtu (26/12) di Lampuuk, Aceh Besar.

Dalam tausiahnya, Dosen  Fakultas Dakwah UIN Arraniry itu menjelaskan tentang kisah Nabi Nuh. Memaparkan tentang perjuangan Nabi Nuh dalam menyebarkan ajaran tauhid yang diturunkan Allah.

Dia juga menyampaikan dukungannya terhadap gerakan Revolusi Mental yang digaungkan Presiden Jokowi.  “Revolusi Mental, itulah yang dibutuhkan Indonesia saat ini,” ujarnya.

Gubernur Aceh, Zaini Abdullah mengatakan, tsunami merupakan tragedi paling memilukan dalam sejarah peradaban manusia. Bencana itu tidak hanya memporak porandakan Aceh, tapi juga berdampak hingga ke negara lain. Korban yang syahid atas peristiwa tersebut, mencapai lebih dari 200 ribu jiwa.

Karena itu, kata dia, selayaknya masyarakat Aceh dapat memetik pelajaran dari bencana dahsyat itu, demi membangun peradaban yang lebih baik ke depan.

"Salah satu pelajaran itu adalah perlunya mendorong agar masyarakat Aceh peduli dengan pengetahuan di bidang kebencanaan," kata Doto Zaini, saat memberikan sambutan. (ibi/mag-64/sam/jpnn)

BANDA ACEH – Serangkaian peringatan 11 tahun tsunami digelar masyarakat Aceh, kemarin. Sayangnya, saat acara puncak di Masjid Rahmatullah,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News