Dukung New Normal di Pesantren, Mufti Anam Gelar Rapid Test Massal Santri
Para santri berjajar rapi. Petugas yang memeriksa menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Saat pendataan, para pengurus pesantren juga sudah dilengkapi pelindung dengan masker dan face shield. ”Alhamdulillah, sejauh ini, semua hasilnya nonreaktif," ujar Mufti.
"Para pengajar, pengurus, dan pengasuh pesantren kami lengkapi pelindung wajah (face shield) agar nyaman dan aman saat pembelajaran dimulai ke depan. Sebelumnya kami menyalurkan ribuan masker untuk kalangan santri dan keluarga besarnya,” imbuh politisi muda tersebut.
Selain itu, ada program pemberian berbagai fasilitas penunjang kesehatan seperti ratusan liter hand sanitizer, disinfektan, serta vitamin.
"Tahap selanjutnya kami akan memberikan ratusan set alat makan yang kemudian akan diberi nama masing-masing santri. Jadi santri punya alat makan masing-masing, minimal punya cadangan alat makannya masing-masing, sehingga semua lebih higienis," pungkas Mufti. (*/adk/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Mufti Anam menilai konsep new normal di lingkungan pesantren wajib mendapat perhatian.
Redaktur & Reporter : Adek
- Pelaku Bisnis Dorong Kebangkitan Ekonomi Pesantren Menuju Indonesia Emas 2045
- Bulan Ramadan, CCEP Indonesia Berkolaborasi dengan 15 Pesantren di Indonesia
- Menteri PPPA Pastikan Kasus Perundungan di Pesantren Tak Meningkat
- Mufti Anam Usul DPR Bikin Panja Menelusuri Investasi BUMN di Sejumlah Perusahaan Startup
- Ngaji Pasanan, Tradisi Ramadan di Pesantren yang Tetap Ada dari Masa ke Masa
- TOA Berbagi Perbaiki Sistem Tata Suara di 3 Masjid dan Pesantren