Dukung Satu Data Indonesia, NFA Gandeng BPS Perkuat Informasi Statistik di Bidang Pangan
Menurutnya, sampai saat ini NFA telah banyak melakukan pengolahan dan pemanfaatan data yang bersumber dari BPS, di antaranya terkait Prognosa Neraca Pangan Nasional yang merupakan integrasi data yang bersumber dari seluruh stakeholders pangan, di antaranya BPS, Kemenko Bidang Perekonomian, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Asosiasi Pangan.
“Kami juga banyak mengandalkan BPS dalam penyediaan data Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA), Prevalence of Undernourishment (PoU), Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG), Skor Pola Pangan Harapan (PPH), Neraca Bahan Makanan (NBM), dan berbagai produk data lain yang diolah oleh Badan Pangan Nasional. Maka dari itu, pada kesempatan kali ini, kerja sama yang terjalin baik antara BPS dengan NFA disepakati dalam MoU agar kolaborasi menjadi semakin kuat," paparnya.
Langkah ini juga untuk mendukung percepatan terwujudnya Satu Data Pangan Indonesia.
Arief menegaskan misi NFA adalah menyediakan data pangan yang akurat, mutakhir, terpadu, dapat dipertanggungjawabkan, mudah diakses, dan dibagi-pakaikan.
Menurut dia, hal tersebut sejalan dengan arahan Presiden RI dalam Perpres Nomor 39 tahun 2019, tentang Satu Data Indonesia, sehingga penyediaan data terpadu antar kementerian/lembaga menjadi sangat penting.
"Integrasi data pangan nasional diperlukan agar stakeholder pangan dan pemerintah memiliki rujukan yang pasti. Terkait hal tersebut NFA terus melakukan pembenahan pendataan pangan nasional, kolaborasi dengan BPS diharapkan dapat mempercepat upaya tersebut," ujarnya.
Kerja sama pengembangan data dan informasi statistik di bidang pangan tersebut memuat 5 (lima) poin strategis.
Pertama, penyediaan data dan informasi statistik di bidang pangan untuk kegiatan perencanaan, pengumpulan, pengolahan, analisis, penyajian, dan/atau evaluasi.
Memastikan stabilitas stok dan harga pangan yang berkelanjutan, Badan Pangan Nasional atau NFA menjalin kolaborasi dengan BPS.
- Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Mengevaluasi Pelaksanaan Upsus di Kalsel
- Triwulan I 2024, Ekonomi Provinsi Sumsel Tumbuh Sebegini
- Perbanyak Petani Milenial, Kementan Ingin Genjot Produksi Pangan
- Pakar Minta Pemerintah Waspadai Bencana Ekstrem 32 Tahunan
- Pj Gubernur Al Muktabar Dorong Masyarakat Kembangkan Inovasi Teknologi Sektor Pangan
- Catatan Ketua MPR: Tetaplah Berhati-hati dan Bijaksana Mengelola Pertumbuhan Ekonomi