Dukungan untuk Trump Jeblok di Masa Pandemi, Calon Penantangnya Kian Moncer

Dukungan untuk Trump Jeblok di Masa Pandemi, Calon Penantangnya Kian Moncer
Presiden AS Donald Trump berdiri di depan sebuah layar grafik yang menjelaskan proyeksi kematian warga akibat COVID-19, Selasa (31/3) di Gedung Putih, AS. Foto: ANTARA/REUTERS/Tom Brenner/wsj.

jpnn.com, WASHINGTON - Donald Trump kemungkinan hanya menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) satu periode saja. Elektabilitasnya sebagai calon presiden petahana terus turun, sedangkan Joe Biden yang akan menjadi penantangnya kian moncer.

Hasil survei terkini Quinnipiac University yang dirilis Rabu (20/5) menunjukkan selisih tingkat dukungan antara Trump dengan Biden mencapai 11 persen. Trump sebagai capres dari Partai Republik mengantongi dukungan 39 persen, sedangkan Biden sebagai kandidat dari Partai Demokrat sudah mencapai angka 50 persen.

Survei itu juga memotret tingkat dukungan pemilih Partai Demokrat terhadap Biden. Hanya 88 persen pemilih Partai Demokrat yang memilih Biden, sedangkan 5 persen lainnya mendukung Trump.

Sementara tingkat dukungan pemilih Partai Republik terhadap Trump hanya 87 persen. Adapun pemilih Partai Republik yang mendukung Biden ada 8 persen.

Quinnipiac University dalam surveinya juga menjajaki tingkat dukungan pemilih independen terhadap capres. Hasilnya adalah 47 persen memilih Biden, sedangkan 36 persen mendukung Trump.

Tingkat dukungan untuk Biden bertambah seiring meningkatnya kekecewaan publik AS terhadap respons Trump atas penanganan virus corona. Hanya 41 persen yang setuju dengan respons Trump, sedangkan 55 persen berpendapat sebaliknya.

Lantas siapakah capres yang dianggap lebih baik dalam menangani pandemi virus corona? Ada 55 persen yang lebih sreg dengan Biden, sedangkan yang memilih Trump hanya 39 persen.

Selain itu, ada 55 persen responden yang menganggap Biden akan menangani layanan kesehatan lebih baik ketimbang Trump. Hanya 39 persen yang menganggap Trump bakal lebih baik menangani leyanan kesehatan.

Donald Trump kemungkinan hanya menjadi Presiden AS satu periode saja seiring tingkat dukungan untuknya yang kian anjlok.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News