Dulu dan Kini Tetap Dipadati Kapal Asing
Jumat, 05 Juli 2013 – 00:56 WIB
![Dulu dan Kini Tetap Dipadati Kapal Asing](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20130704_155839/155839_12244_pelabuhan_belawan.jpg)
Pelabuhan Belawan tempo doeloe. Foto: inaport1.co.id
Sejarah Bandar Labuhan Deli itu bermula saat, Tuanku Panglima Pasutan, Raja Deli ke 3 memindahkan dan membangun istana kerajaan Melayu dari Padang Datar (kota Medan) ke daerah Kampung Alai atau sebut Labuhan Deli, pada tahun 1728-1761.
Pemindahan pusat pemerintahan Kerajaan Melayu Deli di hulu ke Labuhan Deli di hilir adalah keputusan yang sangat tepat, sebab sejak saat itu arus komunikasi dengan dunia luar terjalin lebih intensif, yang berarti semakin ramai juga perniagaan.
Kemakmuran kawasan Deli rupanya mengundang para pencari keberuntungan dari mancanegara, di antaranya adalah orang-orang dari daratan China yang telah turut meramaikan Labuhan Deli dari awal mula berdirinya pelabuhan itu.
Jejak kehadiran mereka masih dapat dilihat pada deretan bangunan rumah toko (ruko) kuno di sepanjang dan bangunan Klenteng Tridharma di Jalan Pajak Arak Kelurahan Pekan Labuhan yang berada tidak jauh dari Masjid Al Osmani Jalan KL Yos Sudarso Km 19,5 Medan Labuhan.
DILIHAT dari sejarahnya, keberadaan pelabuhan laut Belawan, Medan, tidak terlepas dari kota Labuhan Deli (sekarang Kelurahan Pekan Labuhan). Meski
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor