Dulu Ditarget, Taliban Sekarang Sikat Unit Anti-Pencucian Uang Afghanistan

Idris telah bertemu dengan bank-bank komersial dan bank sentral telah memasok likuiditas terbatas ke bank-bank tersebut.
Dia memberi arahan kepada mereka untuk mengendalikan pasokan dolar AS yang langka, kata para bankir.
FinTRACA memberikan data intelijen kepada komunitas internasional lewat perjanjian dengan unit serupa di banyak negara, termasuk Inggris dan AS.
Mereka juga bergabung dalam Egmont Group, kelompok pertukaran informasi tentang aliran dana ilegal di antara lebih dari 160 unit intelijen dan para mitra untuk memerangi pencucian uang dan pendanaan terorisme.
FinTRACA terputus dari server global Egmont Group pada 15 Agustus, bertepatan dengan perebutan Kabul oleh Taliban, kata Egmont Group pada 2 September.
Egmont Group mengatakan kelompok itu berdiri "dalam solidaritas dengan rekan-rekan kami di FinTRACA dan berharap mereka dan keluarga mereka aman."
Seorang anggota staf FinTRACA mengatakan koneksi ke Egmont Group masih terputus pada Selasa (14/9).
Situs FinTRACA sepertinya tidak tersentuh sejak pengambilalihan oleh Taliban.
Sebuah unit anti pencucian uang di bank sentral Afghanistan berhenti operasi, kata sejumlah staf di unit tersebut kepada Reuters.
- Prabowo Percaya Hakim Bergaji Besar Tidak Bisa Disogok
- KPK Periksa Mantan Direktur LPEI Terkait Kasus Korupsi Fasilitas Kredit
- Dukung RUU Perampasan Aset, Prabowo Sentil Koruptor: Enak Saja Sudah Nyolong...
- Yunus Wonda Diminta Bertanggung Jawab di Kasus PON XX Papua
- MUI Dukung Kejagung Membongkar Habis Mafia Peradilan
- Zarof Ricar Tersangka TPPU, Kejagung Bisa Sita Semua Asetnya