Dulu Hakim MK Dihormati, Kini Hakim MK Dilempar Kursi

Dulu Hakim MK Dihormati, Kini Hakim MK Dilempar Kursi
Dulu Hakim MK Dihormati, Kini Hakim MK Dilempar Kursi

jpnn.com - MIRIS! Mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan dampak aksi beringas massa yang menyerang ruang utama sidang Mahkamah Konstitusi, Kamis (14/11). Ruang tempat 'wakil Tuhan' bersidang, yang harusnya steril dari intimidasi apalagi kriminalisasi, kini justru menyisakan kehancuran di sana sini.

Sisa kursi patah termasuk meja yang dirusak. Belum lagi berbagai atribut di ruang sidang yang dirusak ratusan massa. Saat rusuh berlangsung, Ketua MK Hamdan Zoelva dan seluruh hakim MK masih sedang membacakan putusan perkara.

"Rasanya baru kali ini terjadi, massa bisa masuk ke ruang sidang dan berani menghancurkan banyak barang," kata seorang saksi.

Sebenarnya, untuk sebuah lembaga hukum tertinggi yang setiap keputusan sidangnya bersifat final dan mengikat, bisa dikatakan tiap keputusan sidang MK rawan menimbulkan gesekan. Mungkin karena itu pula, selain dilengkapi pengamanan dari internal MK sendiri, gedung MK biasanya juga dikawal aparat kepolisian.

Namun karena jarang sekali terjadi rusuh apalagi sampai menghancurkan ruang sidang, maka jumlah pengamanan di gedung MK bisa dikatakan sedikit. Sistem pengamanan juga tidak terlalu ketat. Hanya ada satu pintu metal detector di pintu utama dan satu pintu lagi sebelum ruang sidang. Itupun terkesan hanya seadanya saja dan dikawal tak lebih dari 2-4 petugas saja.

Selama ini yang bersidang di MK menghormati para hakim. Bahkan kalau mau keluar dari ruangan saat sedang berlangsung sidang, yang hadir harus menundukan kepala memberi hormat ke arah para hakim. Sehingga pelaksanaan sidang berlangsung tenang dan aman.

Namun sepertinya tuah MK sebagai lembaga hukum yang harus dihormati, kini mulai memudar. Massa yang tidak terima dengan keputusan para hakim di sengketa Pilkada Maluku, menyerang masuk ke ruang sidang. Bahkan ada yang mengejar para hakim dan melempar kursi di ruang sidang.

Entah ada kaitannya atau tidak, namun sepertinya kekesalan ini menjadi puncak yang ditunjukan masyarakat yang bersidang di lembaga yang baru saja dihantam badai kasus mantan Ketua MK, Akil Mochtar yang diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi. Sepertinya kini 'Wakil Tuhan' di MK tak lagi dihormati. Pertanda apakah ini?.(afz/jpnn)

MIRIS! Mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan dampak aksi beringas massa yang menyerang ruang utama sidang Mahkamah Konstitusi, Kamis (14/11).


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News