Dulu Jadi TKI di Arab Saudi, Kini Trisno Yuwono Punya Tujuh Minimarket

Dari Gaji Penjaga Toko yang Berbuah Omzet Rp 35 M Per Tahun

Dulu Jadi TKI di Arab Saudi, Kini Trisno Yuwono Punya Tujuh Minimarket
Trisno Yuwono (kiri) menerima penghargaan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar di Universitas Indonesia, Rabu (27/12). Foto : Hilmi Setiawan/Jawa Pos
Yang membuat para dewan juri kepincut terhadap sosok Trisno adalah keuletannya merintis bisnis dari hasil bekerja menjadi TKI di Arab Saudi. Kini dia memiliki tujuh unit swalayan atau minimarket. Tujuh toko swalayan itu tersebar di Blitar dan Tulungagung, Jawa Timur.

   

Toko swalayan milik Trisno yang diberi nama Sari-Sari itu menjadi saingan minimarket-minimarket populer lainnya. "Tantangannya lebih besar membuat swalayan sendiri daripada ikut jaringan minimarket waralaba," tandasnya. Alasan lain, Trisno bukan tipe orang yang mudah diatur. Saat ini omzet dari tujuh unit swalayan tersebut mencapai Rp 35 miliar per tahun.

   

Jalan hidup Trisno hingga sukses menjadi bos toko swalayan itu dimulai ketika dia menyatakan keluar dari bangku kuliah. Saat itu dia belum genap satu semester menuntut ilmu di STKIP (Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Blitar, Jawa Timur.

Alasan dia putus kuliah ada dua. Pertama, kondisi keuangan keluarga sangat pas-pasan. "Daripada nanti putus di tengah jalan, lebih baik putus di awal," ceritanya.

   

Bagi Trisno Yuwono, menjadi TKI ke luar negeri cukup sembilan tahun. Selama itu dia rajin menabung dan hasilnya dipakai untuk membuka usaha di tanah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News