Dulu Kebanggaan, Kini Memalukan
Senin, 28 November 2011 – 19:19 WIB
JAKARTA - Runtuhnya jembatan penghubung di Tenggarong, Kutai Kertanegara tak hanya disesalkan banyak pihak. Insiden memilukan itu sekaligus mengingatkan perlunya infrastruktur untuk publik benar-benar dijaga dan dirawat. "Jembatan besar yang membanggakan bangsa Indonesia dengan harga miliaran rupiah ini akhirnya malah menjadikan kita malu karena runtuh begitu cepat. Harusnya masih berumur minimal 50 sampai 100 tahun kemudian runtuh, pasti ada keteledoran teknis," sesalnya.
Wakil Ketua DPR RI, Taufik Kurniawan, menyatakan bahwa Kementrian Pekerjaan Umum perlu berkaca pada peristiwa runtuhnya jembatan sepanjang 710 meter kebanggaan warga Kaltim itu. "Agar ke depan, Kementrian PU benar-benar menjaga infrastruktur publik yang sangat vital bagi aktivitas masyarakat," ujar Taufik di Jakarta, Senin (28/11).
Baca Juga:
Lebih lanjut Sekjen PAN yang pernah memimpin Komisi Perhubungan DPR itu menambahkan, infrastruktur publik yang vital memang memerlukan perwatan dan inspeksi secara rutin dan berkala. Sayangnya, jembatan Tenggarong yang dibangun dengan biaya banyak dan menjadi kebanggan justru mencoreng citra Indonesia.
Baca Juga:
JAKARTA - Runtuhnya jembatan penghubung di Tenggarong, Kutai Kertanegara tak hanya disesalkan banyak pihak. Insiden memilukan itu sekaligus mengingatkan
BERITA TERKAIT
- TNI AL dan Basarnas Bersinergi Menggelar Pembekalan Latihan SAR di Laut
- PPPK Orang-orang Terpilih, tetapi Kontrak Kerja Dievaluasi Berkala
- Lestari Moerdijat: Peringatan Hari Buruh jadi Momentum Komitmen Tuntaskan RUU PPRT
- 5 Berita Terpopuler: Solusi untuk Honorer yang Tak Masuk Database BKN, Ada Rekrutmen Khusus PPPK? Semoga
- Regenerasi Petani, Kementan Gelar Bootcamp di Bogor
- 25 Provinsi Semarakkan FTBIN 2024, Ini Target Badan Bahasa Kemendikbudristek