Dulu, Mbah Mijan Kurang Vulgar apa Tentang Ramalan? Kematian Saja Diramal, Sekarang, Kondisinya Berbeda

Dulu, Mbah Mijan Kurang Vulgar apa Tentang Ramalan? Kematian Saja Diramal, Sekarang, Kondisinya Berbeda
Mbah Mijan saat menjadi narasumber Podcast JPNN.com, Rabu (30/09/2020). Foto: Andika Kurniawan/JPNN.com

Ada sejarah panjang tentang ini, ada situsnya, ada warisan, ada peninggalan yang masih dipercaya.

“Para peramal paham etika bernegara dan vision yang disampaikan bersifat abstak/semu. Ghaib itu ada, mistis itu nyata, ini bukan ranah yang boleh asal masuk karena ketersinggungan. Indonesia, Nusantara, terutama masyarakat Jawa, masih percaya tentang ramalan jayabaya,” imbuh Mbah Mijan.

Meski begitu, pemilik nama Samijan ini berharap siapa pun itu yang berhadapan dengan hukum hendaknya taat.

“Hati-hati, peramal berbeda dengan pelaku kriminal, koruptor, teroris, provokator, dan lain-lain. Namun dengan ini, saya mengimbau, jadilah masyarakat taat hukum, apa pun profesinya,” seru Mbah Mijan.(chi/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Diakui Mbah Mijan keadaan saat ini sudah berubah.Hati-hati, peramal berbeda dengan pelaku kriminal, koruptor, teroris, provokator, dan lain-lain.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News