Duo Serigala Tampil Seronok, Telkomsel pun Ikut Dihujat

Duo Serigala Tampil Seronok, Telkomsel pun Ikut Dihujat
Duo Serigala Tampil Seronok, Telkomsel pun Ikut Dihujat. Foto Facebook

jpnn.com, TERNATE - Telkomsel menuai hujatan. Setelah situsnya diretas karena tarifnya yang dianggap terlalu mahal, perusahaan milik negara itu kembali dikecam.

Pemicunya karena aksi seronok pedandut Duo Serigala yang beranggotakan Pamela Safitri dan Ovi Sovianti.

Duo Serigala mengisi acara di puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Telkomsel di Kota Ternate, Maluku Utara. Pamela dan Ovi tampil di acara HUT Telkomsel ke-22 yang diselenggarakan di Lapangan Salero, Senin (1/5).

Kedua biduan dangdut itu secara vulgar mengumbar kemolekan tubuh mereka, terutama di bagian dada. Apalagi tampil di lapangan terbuka, aksi keduanya disaksikan juga banyak anak-anak.

Di media sosial terutama Facebook, pihak Telkomsel maupun Duo Serigala dihujat mati-matian. Lewat Facebook, masyarakat menilai kehadiran dua pedangdut seksi itu tidak pantas didatangkan untuk memuas dahaga hiburan masyarakat Kota Ternate. Sebab sesuai dengan visi misi Kota Ternate, aksi dua pedangdut ini tak sesuai visi Kota Ternate sebagai Kota Agamais.

Lewat akun facebook juga masyarakat merasa murka dan mengancam bakal memboikot pihak Telkomsel karena sudah merusak citra Kota Ternate sebagai Kota Madani. Tidak hanya masyarakat umum, aksi Duo Srigala juga mendapat kecaman dari pihak Kesultanan Ternate. Mereka mengutuk keras kegiatan yang dilaksanakan Telkomsel.

Jogugu Kesultanan Ternate, H Mahmud Zulkiram M Chaeruddin mengatakan penampilan dua aksi pedangdut iu sudah merusak moral dan adat se atorang di Kota Ternate. "Tentu ini sangat memalukan sekali bagi masyarakat Kota Ternate. Bagaimana tidak, aksi dan penampilan dua artis itu sangat murahan dan sudah merusak moral masyarakat yang hadir pada acara itu," sesal Jogugu sebagaimana dilansir dari Malut Pos (Jawa Pos Group).

(tr-05/jfr/sad/JPG)


Telkomsel menuai hujatan. Setelah situsnya diretas karena tarifnya yang dianggap terlalu mahal, perusahaan milik negara itu kembali dikecam.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News