E-commerce Melesat, Bisnis Pergudangan Meningkat
”Pertumbuhan di atas lima persen ini pasti akan membuat sektor bisnis properti kian bergairah,” terangnya.
Bisnis pergudangan terbantu banyaknya insentif yang diberi pemerintah untuk bisnis properti.
Di antaranya, pemangkasan tarif pajak penghasilan (PPh) untuk pembelian rumah atau properti dari lima persen menjadi 2,5 persen. Selain itu, iklim investasi positif.
”Kami memprediksi tingkat suku bunga juga akan terus menurun hingga beberapa tahun ke depan. Ini sangat prospektif,” imbuh Aprianto.
Selain pergudangan, FMII mengembangkan bisnis yang lain seperti perumahan dan penjualan lahan.
Penjualan lahan bahkan masih menjadi sumber pendapatan tertinggi FMII.
Tahun lalu hasil penjualan lahan FMII mencapai Rp 351,86 miliar.
Karena itu, tahun ini FMII kembali melakukan belanja lahan dengan porsi yang lebih besar, sepuluh persen dari sebelumnya.
Pertumbuhan perdagangan via internet (e-commerce) di Indonesia membuat bisnis pergudangan semakin prospektif.
- Strategi Rocketindo Mendampingi Merek Asing ke Pasar Indonesia
- 2024, Sebegini Biaya Layanan Penjualan di e-commerce
- Ekonom Sarankan Garansi Pengembalian Produk di Marketplace Dikaji Ulang
- Kantongi TDPSE, Tokopedia Temui Mendag Laporkan Progres Integrasi dengan TikTok
- Fitur Sosial Media di E-Commerce Apakah Melanggar Permendag 31?
- Prioritaskan Kepuasan Pelanggan, Kara Raih ICSAA 2024