Edible Spa yang Bikin Ceria

Edible Spa yang Bikin Ceria
Foto: Dipta Wahyu/Jawa Pos

jpnn.com - SURABAYA – Apa jadinya jika sang ibu melakukan spa bersama si anak?Ehem, tentunya akan amat mengasyikkan. Bayangkan saat tubuh-tubuh mungil si bayi bermandi butiran scrub atau minyak pijat dan masker. Pasti menggemaskan.

Ya,perawatan tubuh seperti body spa, massage, hingga masker dewasa itu tak melulu dikuasai orang dewasa. Anak-anak pun bisa dimanjakan dengan ragam perawatan tersebut. Tapi, khusus yang satu ini, para orang tua harus pintar-pintar memilih. Aktivitas anak yang superaktif tentu akan amat mengkhawatirkan. Jika kurang awas, bisa-bisa masker danscrub dijilati karena dianggap makanan.

Amelia Salim, 32, mengakui hal tersebut. Sebagai ibu yang gemar perawatan, perempuan beranak empat tersebut sangat berniat menularkan kebiasaan itu kepada putra-putrinya. Bukan hanya perawatan tubuh, terkadang juga perawatan rambut seperti cream bath dan blow.       

’’Saya memang membiasakan spa sejak kecil supaya mereka belajar menghargai tubuh,’’ ujarnya.

Jordy Nicholson Indarto, putra bungsunya, baru berusia 9 bulan. Sang kakak, Jocelline Thamara Indarto, berusia 2 tahun. ’’Untuk mereka berdua itu (Jordy dan Jocelline, Red), spa-nya harus yang khusus. Kalau kakaknya yang dua lagi, sudah lumayan besar,’’ ungkap Amelia.

Dokter Mariani Kristanto CibTac, manajer operasional Lineage Mom & Baby Medical Spa,menyebutkan, penggunaan bahan spa untuk anak-anak, terutama balita, memang sebaiknya yang alami tanpa campuran kimia. Sedapat mungkin spa tersebut menggunakan bahan-bahan yang berasal dari makanan sehingga aman jika terjilat. ’’Karena kulit anak tipis, harus memakai yang aman. Karena itu, pilih bahan spa yang edible (bisa dimakan),’’ jelasnya.

Meski masih asing, penggunaan edible spa untuk anak mulai terlihat marak di metropolis. Beberapa bahan yang biasa digunakan, antara lain, susu, kelapa, kopi, green tea, gandum, atau cokelat.

Bubuk kelapa, susu, dan cokelat bermanfaat untuk menghaluskan serta melembapkan kulit. Selain itu, berperan dalam detoksifikasi. ’’Bisa juga menghilangkan bau badan karena produksi kelenjar minyak. Itu bisa jadi faktor genetik yang diturunkan,’’ jelas dr Mariani.

SURABAYA – Apa jadinya jika sang ibu melakukan spa bersama si anak?Ehem, tentunya akan amat mengasyikkan. Bayangkan saat tubuh-tubuh mungil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News