EHFA Anggap Jumlah Tenaga Kesehatan Mental Tak Sebanding Angka Penduduk Indonesia

EHFA Anggap Jumlah Tenaga Kesehatan Mental Tak Sebanding Angka Penduduk Indonesia
Konferensi pers yang diinisiasi EFHA di Jakarta Selatan, Kamis (20/10). Aristo/JPNN

Namun, kata Sandy, masyarakat cenderung mendiskriminasi dan mengucilkan orang yang mengalami gangguan kesehatan mental.

Dia mengatakan masyarakat juga masih menganggap kesehatan mental dan bunuh diri sebagai sesuatu yang tabu.

Menurut Sandy, kesehatan mental sebenarnya berkorelasi dengan ekonomi, semisal produktivitas seseorang atau kelompok jadi terganggu.

"Kesehatan mental dan bunuh diri berdampak besar pada ekonomi, dengan perkiraan biaya Rp 582 triliun per tahun dalam kematian dan hilangnya produktivitas," katanya.

Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental dan memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, EHFA sendiri bakal mengadakan Indonesia Mental Health Movement "It Starts and Ends with Us" pada 29 Oktober 2022 di The Kasablanka Hall, Kota Kasablanka Mall Lantai III.

Acara itu merupakan kerja sama antara EHFA, Yayasan Kesehatan Umum Kristen (YAKKUM), dan Black Dog Institute.

EHFA dan para pihak yang terlibat mengajak masyarakat untuk mulai sadar akan pentingnya memprioritaskan kesehatan mental dan mawas diri. (ast/jpnn)


Project Leader and Founder Emotional Health for All (EHFA) Sandersan Onie menyebut jumlah tenaga kesehatan mental di Indonesia tak sebanding penduduk Indonesia


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News