Eko Ramaditya Adikara, Tunanetra Kreator Musik Nintendo

Tak Mengenal Not Balok, Hanya Andalkan Feeling

Eko Ramaditya Adikara, Tunanetra Kreator Musik Nintendo
Eka Ramaditya Adikara, tuna netra yang juga komposer game Nintendo, pembicara, dan penulis kolom-kolom teknologi informasi. Foto: Agung Putu Iskandar/Jawa Pos
Nada Mario tersebut diaransemen ulang dengan seabrek program musik digital. Hasilnya luar biasa. Musik game bergenre petualangan itu seolah dihasilkan dari alat musik langsung. Bukan sekadar efek keyboard.

Begitu juga musik untuk game Final Fantasy VII. Dalam game yang populer di kalangan gamer itu, Rama menambahkan unsur-unsur etnik. "Ini coba dengar," ujarnya lantas menekan tombol enter. Saat musik mengalun, dia lantas mengambil seruling di laci di bawah layar komputer. Dia meniup seruling persis saat melodi seruling masuk dalam lagu tersebut.

Rama memang gila komputer sejak kecil. Dia tak bisa dilepaskan dari ketertarikannya pada komputer saat berusia tujuh tahun. Saat itu, dia dimasukkan asrama sejak SD hingga SMA. Itu ditujukan agar dia bisa hidup mandiri. Setiap selesai jam pelajaran, ayahnya menjemput dari sekolah dan mengajak ke kantor.

Di situ, Rama mengenal permainan komputer yang saat itu masih berbasis DOS (disc operating system). Semua permainan menggunakan disket. Dia juga mulai mengutak-atik aplikasi pengolah kata seperti Word Star (WS) dan pengolah data Lotus.

EKO Ramaditya Adikara benar-benar moncer. Kendati tidak bisa melihat, prestasinya sangat cemerlang. Dia menjadi salah seorang komposer Nintendo,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News