Eko Ramaditya Adikara, Tunanetra Kreator Musik Nintendo

Tak Mengenal Not Balok, Hanya Andalkan Feeling

Eko Ramaditya Adikara, Tunanetra Kreator Musik Nintendo
Eka Ramaditya Adikara, tuna netra yang juga komposer game Nintendo, pembicara, dan penulis kolom-kolom teknologi informasi. Foto: Agung Putu Iskandar/Jawa Pos
Rama memang buta sejak lahir. Dia sempat menjalani operasi pembuatan diafragma dan sukses hingga bisa melihat 10 persen. Tapi, setelah itu, dia buta total.

Meski begitu, Rahadi Sudarsono dan Emmy Darwati, orang tua Rama, tak pernah memperlakukan secara spesial dan memanjakannya. Dia diperlakukan sebagaimana anak biasa. Kalau nakal dimarahi dan setiap keinginan tak selalu dituruti. "Orang tua mendidik saya agar mandiri," ungkapnya.

Kendati mengalami keterbatasan, Rama memiliki sederet prestasi yang harus diacungi jempol. Lelaki 29 tahun tersebut menjadi komposer musik untuk game-game bikinan perusahaan asal Jepang, Nintendo. Karya-karyanya, antara lain, game Super Mario Galaxy dan Final Fantasy VII. "Ini aku tunjukin contohnya," kata lantas menyalakan komputer.

Awalnya, dia menyetel musik lawas Super Mario yang dulu kondang di kalangan pencinta Nintendo pada 90-an. Nada-nadanya sangat simpel dengan hanya mengandalkan keyboard. Di tangan Rama, musik tersebut benar-benar lain. Dia memberikan sentuhan orkestra, bas, dan perkusi. Dia hanya mempertahankan nada-nada "wajib" game yang menceritakan petualangan tukang ledeng super itu. Yakni, melodi-melodi riangnya yang khas.

EKO Ramaditya Adikara benar-benar moncer. Kendati tidak bisa melihat, prestasinya sangat cemerlang. Dia menjadi salah seorang komposer Nintendo,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News