Ekonom: Ekonomi Indonesia akan Tetap Kuat di Tahun Politik

Ekonom: Ekonomi Indonesia akan Tetap Kuat di Tahun Politik
Presiden Jokowi bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Kemenko Perekonomian

Wakil Direktur Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto menilai tahun politik akan berpengaruh pada ekonomi. Apalagi jika Pemilu 2024 memakai sistem proporsional terbuka.

Eko menjelaskan pengaruh itu memang tidak terlalu besar jika dilihat secara makro. Namun, secara mikro akan cukup membantu sektor tertentu.

Tahun politik akan mendorong pertumbuhan sektor tertentu. Ekonomi dalam negeri akan terbantu terutama dari sektor-sektor industri yang berkaitan dengan hajat politik.

“Kalau dari sisi makro tentu ada, pembelanjaan dari kontestan akan masuk menggerakkan ekonomi. Seberapa besar? Mungkin tidak akan sangat besar. Artinya sampai ratusan triliun? Total, secara makro tidak begitu besar, tetapi walaupun secara makro tidak terlalu besar, menariknya pada sektor-sektor tertentu. Jadi, memacu menstimulus ekonomi, tetapi segmented,” terangnya.

Hajatan Pemilu 2024 akan berdampak pada sektor tersebut dengan catatan dilaksanakan dengan sistem proporsional terbuka.

"Dengan catatan sistem pemilu proporsional terbuka. Jadi, nama orang memengaruhi. Kalau gambar parpol, saya rasa tidak akan banyak. Jadi, mungkin dampak ekonominya lebih gede kalau terbuka saja. Jadi, nama orang yang mencalonkan yang dipasang,” ungkapnya.

Ditambah lagi, Pilpres 2024 tidak akan diikuti oleh petahana. Pasangan calon presiden-wakil presiden yang bakal maju adalah wajah baru.

Biasanya untuk kampanye terbuka akan berdampak pada industri kreatif melibatkan pelaku ekonomi kreatif.

Tahun politik akan banyak aktivitas politik sehingga dapat meningkatkan permintaan domestik. Banyak belanja politik seperti bikin spanduk dan lain-lain.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News