Ekonom Indef Usulkan Peleburan Kemenko, Airlangga atau Luhut Bisa Tersingkir

Ekonom Indef Usulkan Peleburan Kemenko, Airlangga atau Luhut Bisa Tersingkir
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: ANTARA/Instagram @luhut.pandjaitan/pri

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudistira berbicara soal peleburan dua kementerian koordinator setelah muncul video Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membawa narasi resuffle kabinet.

Dia pun menilai Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) yang dipimpin Luhut Binsar Panjaitan dan Kementerian Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) yang dipimpin Airlangga Hartarto sebaiknya dileburkan menjadi satu.

"Kalau kementerian, Kemenko Maritim dan Investasi, sebaiknya dilebur ke Kemenko Perekonomian. Itu lebih efektif," kata Bhima dalam diskusi daring berjudul "Menanti Perombakan Kabinet", Sabtu (4/7).

Menurut Bhima, kedua kementerian koordinator ini kurang bekerja maksimal selama menangani pandemi coronavirus disease 2019 (COVID-19).

Dari sisi Kemnko Marves, kata dia, institusi ini sudah salah sejak pembentukannya. Pasalnya, Kemenko Marves membawahi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

"Ini kinerja sudah offside. Banyak urusan di luar urusan investasi maritim yang diurusin juga, sehingga ini menjadi persepsi yang, oh ini ada menteri di atas menteri. Jadi kemenko yang superpower,"

Selanjutnya, kata dia, dari sisi Kemenko Perekonomian masalah terlihat dari sisi pengucuran dana untuk Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) yang kecil dan program Kartu Prakerja.

Data INDEF, dana UMKM hanya terkucur satu persen dari anggaran yang tersedia. Sementara itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencium masalah di dalam program Kartu Prakerja.

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudistira berbicara soal peleburan dua kementerian koordinator

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News