Ekonom Melihat Tantangan Luar Biasa Bagi APBN 2023
Selasa, 26 Juli 2022 – 15:43 WIB
Terlebih lagi, lanjut Dian, saat ini pemerintah dalam proses penyusunan defisit APBN 2023 kembali ke tiga persen terhadap PDB juga terjadi di tengah kondisi perekonomian global yang masih turbulensi.
Meski demikian, reformasi struktural perekonomian nasional menjadi penguat sistem pengelolaan keuangan negara sehingga akan lebih efektif, transparan dan akuntabel.
"Oleh sebab itu, RAPBN 2023 layak disebut sebagai wujud rencana keuangan negara yang berkarakter prospektif dan antisipatif," tegas Dian. (antara/jpnn)
Ekonom Universitas Indonesia Vid Adrison melihat banyak tantangan eksternal yang akan dihadapi oleh perekonomian pada 2023.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
BERITA TERKAIT
- BRI Lakukan Buyback, Ini Sebabnya
- Pesan Muhammadiyah soal Pengelolaan Tambang: Harus Berkesinambungan
- Maluku dan NTT Punya Segudang Potensi, tetapi Menghadapi Banyak Masalah
- Rasio NPL Bank Mandiri Terjaga di Level 1,02 Persen selama Kuartal I 2024
- Kinerja APBN On Track di Triwulan 1 2024, Penerimaan Bea Cukai Telah Capai Rp 69 T
- Pesan Penting Kemendagri dalam Musrenbang Riau 2024