Ekonomi Merosot, Jumlah Turis China ke Australia Justru Meningkat

Situs wisata lainnya, Qunar, mengatakan, tak ada bukti bahwa perlambatan ekonomi telah mempengaruhi para wisatawan.
"Bisnis kami tumbuh lebih cepat ketimbang periode yang sama pada tahun lalu. Jika kita melihat dampak ekonomi, hanya pariwisata dengan tujuan tertentu yang memiliki masalah," kata Sun Guohui, direktur tiket internasional di perusahaan itu.
"Sebagai contoh, ketakutan akan bahaya penyakit pernapasan MERS di Korea Selatan atau tempat-tempat yang tidak stabil secara sosial," tambahnya.
Wisata ke Australia meningkat
Qunar mendapat pemesanan wisata ke Australia 4 kali lebih banyak untuk libur nasional ini dibanding tahun lalu.
"Ada begitu banyak klien yang ingin pergi ke luar negeri, dan sementara banyak dari mereka biasa pergi ke Asia Tenggara, Hong Kong dan Korea, tahun ini saya juga melihat banyak orang pergi ke Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Eropa dan bahkan Rusia, Amerika Selatan serta negara-negara Afrika," jelas Sun.
Tapi ia mengakui, kekuatan pasar wisata pada libur nasional China tahun ini telah didorong oleh kedekatan waktu dengan festival pertengahan musim gugur, yang jatuh pada hari Minggu (4/10) dan berarti karyawan China melalui akhir pekan panjang hanya untuk bekerja tiga hari sebelum memulai liburan mereka .
Banyak orang berhasil menambah cuti 3 hari dan memiliki masa istirahat yang lebih panjang.
Perlambatan ekonomi gagal menghambat antusiasme warga China untuk bepergian ke luar negeri, termasuk ke Australia, selama libur nasional.Hari libur
- Dunia Hari Ini: Konklaf Hari Pertama Berakhir Dengan Asap yang Mengepul
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?