Ekonomi Singapura sudah Masuk Jurang Resesi
Orang Kaya Indonesia Ditengarai jadi Pemicunya
Jumat, 27 Februari 2009 – 06:03 WIB

Foto: AFP
Sektor konstruksi mengalami perlambatan pertumbuhan dari 20,3 persen menjadi 17,9 persen. Sektor hotel dan restoran melambat dari 5,1 persen menjadi 3,2 persen. Pertumbuhan sektor manufaktur anjlok drastis dari 12,6 persen menjadi minus 4,1 persen. Satu-satunya sektor yang tumbuh adalah jasa informasi dan komunikasi, yakni dari 6,3 persen (2007) menjadi 6,9 persen (2008).
Baca Juga:
Bagaimana dampak mengerutnya ekonomi Singapura itu terhadap Indonesia ? Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan Raden Pardede menyatakan, resesi Singapura akan membuat duit orang-orang kaya Indonesia di Singapura habis. Namun, secara umum, kata dia, resesi Singapura tidak akan banyak berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia.
''Porsinya tidak banyak ke kita. Mayoritas eksposure Singapura adalah Eropa dan Amerika Serikat,'' ungkapnya.
Komisaris independen BCA itu juga membantah bahwa Singapura bakal menjadi pintu krisis gelombang kedua di Asia Tenggara. Menurut dia, kondisi krisis saat ini telah menerpa semua negara, sehingga yang terjadi di Singapura hanya merupakan akibat dari yang terjadi di AS.
SINGAPURA - Wabah resesi global akhirnya hinggap ke Singapura. Negeri mini namun paling kaya se-Asia Tenggara itu kemarin (26/2) resmi menyatakan
BERITA TERKAIT
- Panen Padi 600 Hektare di Karawang, Pramono Sebut untuk Kebutuhan Warga Jakarta
- Nestle Dukung Pendidikan Nasional lewat Dancow Indonesia Cerdas
- Layanan Transfer Antarbank RTOL di JakOne Mobile Kembali Normal
- Harga Pangan Hari Ini Cukup Baik, Mak-Mak Pasti Senang
- LPCK Catat Pra-Penjualan Rp 323 Miliar di Awal 2025, Andalkan Hunian Terjangkau
- Bank Raya Bukukan Laba Bersih Rp 16,92 Miliar, Ini Penopangnya