Eks Kepala BIN Anggap Penggerak People Power Tersesat

Gerakan Satu Bangsa minta para aktor politik kubu paslon 02 membatalkan gerakan people power.

Eks Kepala BIN Anggap Penggerak People Power Tersesat
Mantan Kepala BIN AM Hendropriyono (kedua kiri) pada acara Musyawarah Besar Kaum Muda Indonesia di Gedung Juang, Jakarta Pusat, Minggu (19/5). Foto: Fathan Sinaga/JPNN.com

Hendro yang berlatar belakang tentara ini menyebutkan, 29 terduga teroris yang diamankan Densus 88 Antiteror Polri juga mengarahkan adanya operasi pada 22 Mei. Hendro merasa beruntung sebagian sudah tertangkap.

"Tetapi apakah ini sudah semua? Belum tentu karena yang bisa ditangkap ini kan temannya," jelas dia.

Jangan Terpengaruh Hasutan

Terpisah, sejumlah aktivis yang tergabung dalam Gerakan Satu Bangsa menyatakan dukungannya kepada TNI dan Polri untuk menindak tegas setiap aksi yang merongrong kewibawaan negara serta mengancam eksistensi NKRI sebagai negara hukum.

Lebih lanjut, para aktor dan tokoh politik tersebut semestinya kita harapkan dapat memberikan kesejukan dalam berdemokrasi dan menjadi contoh kedewasaan berpolitik dan jiwa kesatria.

“Kami berkesimpulan, jika nanti konflik politik ini mengarah pada benturan di tingkatan akar rumput hingga berdampak pada gesekan bahkan aksi-aksi kekerasan maka para aktor dan tokoh politik inilah yang harus bertanggung jawab,” tegas Gusma di Jakarta, Minggu (19/5).

Gerakan Satu Bangsa menyebutkan pihak kepolisian sudah merilis informasi resmi, bahwa aksi massa tanggal 22 Mei 2019 di KPU akan dijadikan sasaran oleh kelompok dan jaringan teroris untuk melakukan aksi teror bom-nya.

Hal tersebut dibuktikan dengan penangkapan 29 orang terduga teroris yang disinyalir akan merencanakan aksinya, lengkap disertai dengan barang-barang bukti berupa senjata dan bahan-bahan untuk merakit bom.

Menurut Hendro, pihak-pihak yang ingin menggerakkan people power pada 22 Mei hanya bagian dari provokasi kosong.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News