Eks Presiden Honduras Juan Hernandez: Dulu Sahabat Amerika, Kini Tersangka Narkoba

Eks Presiden Honduras Juan Hernandez: Dulu Sahabat Amerika, Kini Tersangka Narkoba
Mantan Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez dikawal polisi menuju helikopter yang akan membawanya ke Pangkalan AU Hernan Acosta Mejia sebelum diekstradisi ke Amerika Serikat atas tuduhan perdagangan narkoba dan kepemilikan senjata, di markas polisi di Tegucigalpa, Honduras, 21 April 2022. Foto: ANTARA/Reuters/Jonathan Lazo/as

"Jika Anda mengubah kekuatan negara menjadi mesin penyelundup narkoba yang kejam, jika Anda membiarkan kekerasan dan pembunuhan berkembang di tangan kartel, maka DEA tidak akan berhenti untuk meminta pertanggungjawaban Anda," kata administrator DEA Anne Milgram kepada wartawan.

Dakwaan itu diajukan pada 27 Januari --ketika Hernandez digantikan oleh sayap kiri Xiomara Castro menyusul kemenangannya pada November atas Nasry Asfura, kandidat dari Partai Nasional sayap kanan Hernandez.

Departemen Kehakiman AS biasanya tidak mendakwa kepala negara saat yang bersangkutan sedang menjabat.

"Pemerintahan baru Honduras menginginkan bantuan kami," kata Garland. "Tidak ada konflik antara kami melakukan pekerjaan semacam ini dan memiliki hubungan baik di Amerika Latin."

Polisi Honduras menahan Hernandez pada pertengahan Februari menyusul permintaan ekstradisi AS, menurut dokumen Kedutaan Besar AS yang dilihat oleh Reuters pada saat itu.

Mahkamah Agung Honduras pada Maret mengizinkan ekstradisi Hernandez. (ant/dil/jpnn)

Eks Presiden Honduras Juan Hernandez pernah jadi sahabat pemerintah Amerika Serikat, kini dia terancam mendekam di penjara Paman Sam


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News