Eks Tentara Australia Akan Dikerahkan Membantu Panen Gandum

Eks Tentara Australia Akan Dikerahkan Membantu Panen Gandum
Tanaman gandum di Australia siap dipanen tapi siapa yang akan melakukannya? (Supplied: Peter Waddell)

Tanaman gandum sudah siap untuk dipanen di Australia. Namun, dengan tidak adanya para tenaga pemetik dari luar negeri atau backpacker, mantan tentara Australia sekarang dilibatkan untuk membantu.

Para relawan yang sebelumnya menjadi bagian dari Angkatan Bersenjata Australia (ADF) sekarang bergabung dengan Produsen Tanaman Gandum Australia (GPA) untuk meluncurkan operasi bernama Grain Harvest Assist yang membantu panen tanaman gandum.

Kepala GPA Andrew Weidemann mengatakan, dia tidak menduga ada banyak pihak yang bersedia membantu.

"Rasanya hampir tidak bisa dipercaya respons yang kami terima sejauh ini dari ADF," katanya.

"Luar biasa, orang-orang ini dulunya berbakti kepada negara, dan sekarang ketika dibutuhkan mereka bersedia bahu-membahu untuk membantu menuai panen yang menurut para petani akan merupakan panen terbesar mereka selama ini."

Andrew Weidemann mengatakan para tentara akan bisa menyesuaikan diri dengan cepat untuk bekerja di sektor pertanian.

"Banyak di antara mereka adalah orang-orang yang terlatih, jadi saya kira akan mudah bagi mereka untuk dilatih lagi menggunakan traktor, truk, atau alat berat lainnya, dan banyak di antara mereka sudah memiliki SIM alat-alat berat sebelumnya," katanya.

Dari mana ide melibatkan mantan tentara?

Koordinator Operasi Grain Harvest Assist untuk Australia Barat dan Australia Selatan, Kevin McCarthy, yang juga adalah mantan perwira militer mengatakan ide untuk melibatkan mantan tentara muncul di sebuah Sabtu ketika mereka melihat program Ladnline, sebuah program tentang pedesaan di TV ABC.

Tanaman gandum sudah siap untuk dipanen di Australia. Namun, dengan tidak adanya para tenaga pemetik dari luar negeri atau backpacker, mantan tentara Australia sekarang dilibatkan untuk membantu.

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News