Ekspor 60 Ton Porang, Mentan SYL Ajak Petani dan Eksportir Millenial Bergabung

Ekspor 60 Ton Porang, Mentan SYL Ajak Petani dan Eksportir Millenial Bergabung
Menteri Syahrul Yasin Limpo (SYL). Foto dok Kementan

Selaku otoritas karantina, pihaknya menjadi penjamin kesehatan dan keamanan porang yang diekspor. Untuk percepatan proses bisnisnya, Barantan juga telah menyiapkan pemeriksaan 'jemput bola' atau ditempat pemilik dengan inline inspection.

Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang hadir melepas ekspor dan turut meluncurkan layanan mobil keliling Agro Ekspor Karantina Pertanian Semarang ini menyampaikan porang atau dikenal oleh masyarakatnya dengan sebutan suwuk ini, belum banyak dibudidaya.

Dengan potensi dan peluang ekspor ini, kedepan Ganjar berharap Kementerian Pertanian (Kementan) dapat memberikan bantuan berupa bibit porang dengan varietas unggul, pendampingan teknis serta pemasarannya baik didalam maupun luar negeri.

Ganjar juga berencana akan menyiapkan lahan serta kelompok tani untuk membangun pertanaman porang dalam bentuk kawasan.

“Setelah edamame, melati, sarang burung walet kini porang jadi unggulan baru komoditas ekspor asal Jateng”, imbuhnya bangga.

Pada kesempatan tersebut, Ganjar juga secara khusus memuji aplikasi iQFast yang dikelola oleh Barantan. Aplikasi ini telah memudahkan dirinya dalam memonitor pergerakan ekspor pertanian dari kawasan Jawa Tengah.

“Saya di rumah memiliki dashboard dari Kementan. Di situ saya bisa memonitor langsung produk-produk pertanian yang diekspor dari Jawa Tengah. Apa saja produknya dan dari mana saja wilayahnya. Semuanya bisa termonitor dari situ,” papar Ganjar.(jpnn)

Menurut Mentan SYL, petani harus menanam yang disukai dan diminati pasar. Pertanian juga harus berujung pada kebutuhan pasar, baik dalam negeri ataupun pasar dunia.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News