Ekspor Furnitur Meroket, Amerika Serikat Jadi Salah Satu Pangsa Pasar Menarik

jpnn.com, JAKARTA - Industri furnitur merupakan salah satu sektor yang potensial dikembangkan karena didukung dengan ketersediaan sumber daya alam di dalam negeri.
Founder Sohnne Laurent Putra menilai potensi industri furnitur di Indonesia sangat bagus. Terbukti sudah banyak startup bermunculan di bidang furnitur atau interior design.
Di kancah global, industri furnitur nasional mampu berdaya saing karena produknya yang inovatif.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor furnitur 2021 mencapai USD 1,99 miliar atau sekitar Rp 28,6 triliun.
Nilai itu meningkat 32,54 persen dibandingkan penjualan pada periode sama tahun sebelumnya, yaitu USD 1,5 miliar atau sekitar Rp 21,65 triliun.
"Industri furnitur cukup diminati oleh banyak pengusaha dikarenakan bisnis furnitur ini menjanjikan dan evergreen," jelas Laurent dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (7/9).
Di sisi lain, kata Laurent, perkembangan digitalisasi sekarang dapat mempermudah perluasan area jangkauan dan percepat pertumbuhan bisnis.
Pelanggan yang ingin membeli produk furnitur secara online pun sekarang sudah dapat menikmati kecanggihan teknologi seperti 360 product view dan augmented reality untuk melihat simulasi furnitur di ruangan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor furnitur 2021 mencapai USD 1,99 miliar atau sekitar Rp 28,6 triliun.
- Perkuat Bisnis Digital, Telkom Catat Pendapatan Konsolidasi Rp 36,6 Triliun di Awal 2025
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Tumbuh Berkelanjutan, Bank Raya Kembali Bukukan Kinerja Keuangan Positif
- Laba Meningkat Tajam, Strategi Bank Neo Commerce Berhasil
- Resmi Meluncur, Master Bagasi Siap Jembatani Produk Lokal Tembus Pasar Global