Ekspor Minus, Pertumbuhan Bisa Direvisi

Menkeu Akui Ekonomi Dalam Negeri Tak Mampu Tahan Tekanan Eksternal

Ekspor Minus, Pertumbuhan Bisa Direvisi
Ekspor Minus, Pertumbuhan Bisa Direvisi
JAKARTA- Resesi global berpengaruh pada pertumbuhan ekspor Indonesia. Kinerja ekspor tahun ini diprediksi anjlok 5-10 persen. Penurunan ini akan secara langsung membawa risiko pada pertumbuhan ekonomi. Sebab, tekanan dari sisi eksternal tersebut terlalu kuat untuk dikompensasi dengan aktivitas ekonomi dalam negeri.

 

"Kalau growth-nya (ekspor) mengalami kontraksi sampai akhir tahun ini,  katakanlah minus 5 atau minus 10 persen, risiko revisi  terhadap pertumbuhan ekonomi pasti akan terjadi. Terutama, karena faktor eksternal ini terlalu besar untuk dikompensasi dengan faktor  dalam negeri," kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati seusai rakor dengan Mendag Mari Elka Pangestu dan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Miranda S. Goeltom Selasa malam (17/3).

 

Menurut menkeu, aktivitas ekonomi dalam negeri akan dicoba dirangsang dengan stimulus  fiskal. Tapi, dampak stimulus fiskal baru akan terasa pada April atau Mei mendatang. Kemungkinan menambah besar stimulus akan disesuaikan dengan siklus pembahasan anggaran di DPR.

 

"Kalau situasinya sangat penting untuk diperbaiki, sehingga DPR dan pemerintah sepakat mengubah volume stimulus, itu akan dibahas dalam APBNP setelah semester kedua," tutur Menkeu.

 

JAKARTA- Resesi global berpengaruh pada pertumbuhan ekspor Indonesia. Kinerja ekspor tahun ini diprediksi anjlok 5-10 persen. Penurunan ini akan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News