Ekspor Pertanian Makin Mudah Berkat Strategi Badan Karantina Pertanian
“Arahan Presiden dan Menteri Pertanian jangan lagi mengekspor dari hulunya, karena permintaan hilirnya masih unlimited,” tambah Ali Jamil.
Ricky Subagja salah satu eksportir tanaman hias mengatakan bahwa ekspor pertanian semakin mudah dengan adanya kebijakan Badan Karantina Pertanian.
Di atas lahan seluas 250 meter persegi, Ricky membudidayakan tanaman hias seperti philoderon, monstera, calathea, dan adenium.
“Walaupun lahan saya tidak luas, tetapi saya merangkul petani lainnya. Kurang lebih ada 10 petani yang saya bina,” ujarnya.
Dia menuturkan, negara tujuan ekspor di antaranta Jerman, Kanada, Belgia, dan Amerika Serikat. Dalam satu bulan, volume ekspor mencapai 1.000-2.000 tanaman berbagai jenis.
“Regulasi sangat mudah dari pemerintah. Selama ini, kami tidak menyalahi peraturan,” tandas dia. (cuy/jpnn)
Berbagai kebijakan dan strategi telah dilakukan Badan Karantina Pertanian untuk memudahkan ekspor di masa pandemi Covid-19.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Eks Anak Buah Sebut Program SYL Bantu Melahirkan 60 Ribu Petani Milenial
- Kubu SYL Merasa Ada Pihak yang Mencatut Nama Kliennya untuk Minta Uang
- KPK Menyita Rumah di Parepare yang Diduga Hasil Pencucian Uang SYL
- Kementan Tambah Alokasi Pupuk Bersubsidi untuk NTB, Petani Kini Bisa Tebus Pakai KTP
- Kementan Meluncurkan Kawasan HDDAP 10.000 Hektar di 13 Kabupaten
- Syarief Hasan Tekankan Pentingnya Diversifikasi Produk untuk Genjot Ekspor Pertanian