Ekstrak Brokoli, Harapan Baru Pengobatan Austisme

Para peneliti bidang ilmu kedokteran di Amerika Serikat telah menemukan pengobatan baru yang efektif bagi autisme dalam ekstrak brokoli.
Para peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas John Hopkins melakukan eksperimen buta selama 18 minggu terhadap lebih dari 40 laki-laki muda dengan autisme akut.
Eksperimen buta didesain untuk menguji dampak dari sebuah pengobatan atau substansi dengan menggunakan sejumlah kelompok subyek eksperimental dan kontrol yang di dalamnya, baik subyek maupun para peneliti, tak mengetahui pengobatan atau substansi mana yang diberikan kepada kelompok tertentu.
Studi ini menemukan, dampak yang terjadi pada mereka yang diberi ekstrak brokoli sungguh transformatif.
Salah satu peneliti utama, yakni Profesor Paul Talalay, mengatakan, selama periode eksperimen buta berlangsung, menjadi cukup jelas bagi para orang tua, perawat, dan profesional bahwa ada beberapa perubahan dramatis dalam perilaku.
“Jadi saya harus bilang kami agak skeptis dan agak bertanya-tanya apakah tak ada sesuatu yang salah dengan studi ini. Dan kami memiliki semua data profesional yang diperiksa oleh sebuah perusahaan independen untuk memastikan bahwa tak akan ada kesalahan sistematis apapun," jelasnya.
Saat ini, selain program modifikasi perilaku, belum ada pengobatan medis yang efektif bagi autism.
Para peneliti bidang ilmu kedokteran di Amerika Serikat telah menemukan pengobatan baru yang efektif bagi autisme dalam ekstrak brokoli.Para peneliti
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS