Ekstrak Brokoli, Harapan Baru Pengobatan Austisme

Ekstrak Brokoli, Harapan Baru Pengobatan Austisme
Ekstrak Brokoli, Harapan Baru Pengobatan Austisme

“Hampir seluruh upaya penanganan autisme sekarang – dan ada ratusan banyaknya – berhubungan dengan percobaan untuk memperbaiki dampak perilaku, yang merupakan tujuan akhirnya,” tutur Profesor Paul.

Ia meneruskan, “Tapi intinya adalah bahwa ini didesain untuk melihat penyebabnya, mekanisme inti ketimbang gejalanya, dan itu belum pernah dilakukan sebelumnya atau sangat jarang dilakukan sebelumnya, anggap saja seperti itu.”

Dalam eksperimen buta ini, baik subyek penelitian maupun para peneliti tak mengetahui pengobatan apa yang diterima subyek – misalnya, aktif atau lamban.

Profesor Paul mengatakan, ia menyadari bahwa jumlah sampel dama penelitian ini kecil.

“Anda tahu, Jurnal Kedokteran New England, tentu saja, menerbitkan ratusan dan ribuan individu dalam penelitian. Tapi kemudian anda melihat lebih dekat dan mereka hampir harus melakukannya karena dampak dari sebagian besar fenomena yang mereka amati sungguh kecil,” ungkapnya.

Ia menerangkan, “Jadi untuk mendapatkan sampel dari efek yang kecil, anda harus memiliki jumlah individu yang cukup besar. Jadi karena kami mendapat efek yang agak besar, tak menjadi masalah jika studi ini relative kecil.”

Universitas John Hopkins telah meneliti berbagai aspek yang berbeda dari studi ini, selama beberapa tahun.

“Pada autism, kami mulai sekitar 4 tahun lalu, dalam upaya untuk mengatur oksidasi dan informasi serta dampak panas. Hal itu telah berlangsung selama 25 tahun di Universitas kami tapi mereka tak pernah berhubungan dengan autism,” urainya.

Para peneliti bidang ilmu kedokteran di Amerika Serikat telah menemukan pengobatan baru yang efektif bagi autisme dalam ekstrak brokoli.Para peneliti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News