Ekstremisme Kulit Putih Meningkat, Australia akan Larang Simbol NAZI

Ekstremisme Kulit Putih Meningkat, Australia akan Larang Simbol NAZI
Kelompok Neo-Nazi melakukan aksi demonstrasi di Melbourne pada bulan Maret 2023. (AAP: James Ross)

Abramovich mengatakan kembalinya tampilan publik dari NAZI telah menyusahkan bagi para penyintas holocaust.

"Kami telah melihat kebangkitan gerakan supremasi kulit putih di Australia, jauh lebih gelisah, lebih marah, membawa aktivitas online mereka ke dunia nyata, membawa aktivitas mereka ke tangga Gedung Parlemen Victoria, melakukan salut Heil Hitler," katanya.

"Para penyintas holocaust yang tidak pernah membayangkan bahwa dalam hidupnya, mereka akan melihat keturunan Hitler, berbaris di jalan-jalan, memberikan salut seperti ini, mencoba membangkitkan kembali ideologi pemusnahan," ujar Abramovich.

Pemimpin Oposisi Peter Dutton mengatakan usulan pemerintah tidak membahas masalah ini dan memprediksi perubahan amandemen akan terjadi di majelis rendah.

"Kami akan mengajukan usulan agar amandemen undang-undang ini memasukkan larangan salut NAZI karena hal itu simbolis. Saya tidak mengerti mengapa ada keraguan seperti itu (dalam RUU)," kata Dutton.

"Kita harus memasukkan larangan salut NAZI jika mau serius menangani apa yang dikatakan pemerintah sebagai eksremisme yang meningkat," katanya.

Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News


Pemerintah Australia menyatakan akan memberlakukan undang-undang baru yang melarang penggunaan simbol NAZI di tengah meningkatnya ekstremisme kelompok kanan yang mengunggulkan ras kulit putih


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News