El Nino Melanda Indonesia, Program CSA Terbukti Tingkatkan Produktivitas Pertanian

El Nino Melanda Indonesia, Program CSA Terbukti Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Produktivitas pertanian tak terganggu berkat program CSA meski saat ini sedang terjadi fenomena El Nino. Foto: Kementan

“El Nino adalah fenomena kekeringan, pertanian perlu air sebagai faktor utama ptoduksi, saat terjadi El Nino suplai air terganggu. Petani perlu mendapatkan pemenuhan air, bisa melalui pompanisasi bawah tanah, atau pun pipanisasi dengan debit air sungai, sehingga lahan pertanian tetap mendapat pengairan yang diperlukan,” ucap Kabadan Dedi.

Dia menambahkan bahwa enam kunci keberhasilan SIMURP adalah kerjasama dan sinergitas dari seluruh pelaku proyek dari pemerintah pusat sampai pemerintah daerah. Karena kalau salah satunya tidak ada kerjasama yang baik maka program SIMURP akan sia-sia.

"Upaya antisipasi melalui SIMURP khususnya dengan smart farming, memberikan banyak manfaat untuk petani dan penyuluh. SIMURP mengajarkan banyak hal seperti pertanian pintar dalam menghadapi perubahkan iklim yakni CSA, cara mengantisipasi dan menangani serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), penggunaan pupuk berimbang, pembuatan pupuk organik dan banyak lainnya," kata Dedi.

Dalam rangka evaluasi penerapan kegiatan SIMURP di lapangan, Tim World Bank (WB) melakukan kunjungan kerja ke lokasi demplot CSA di Desa Jatimulya, Kec Compreng, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (26/5).

Evaluasi tersebut dilakukan untuk mengetahui secara langsung hasil kegiatan SIMURP di lapangan.

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Bustanul Arifin Caya mengatakan penerapan program SIMURP dengan pendekatan CSA di Subang telah dapat meningkatan fungsi dan indeks pertanaman, selain itu dengan berbagai inovasi yang diterapkan, diharapkan dapat meningkatkan keuntungan dan kualitas petani Subang.

SIMURP juga mendorong petaninya mendiversifikasikan produk pertaniannya tidak hanya pada on farm tapi juga pada off farm dari hulu hingga hilir.

“Kita optimalkan penggunan alat musim pertanian sesuai dengan kebutuhan dan teknologinya untuk mengejar panen tepat waktu. Diharapkan pula sosialisasi keberhasilan project ini tidak hanya melalui informasi di kabupaten namun juga provinsi, termasuk World Bank itu sendiri. Karena tidak ada kegiatan yang berhasil dikerjakan oleh hanya satu institusi, khususnya pertanian, melainkan oleh banyak institusi, dalam hal ini Program SIMURP termasuk juga Kementerian PUPR dalam menjamin ketersediaan air,” tegas Bustanul.

Kementerian Pertanian (Kementan) terus meningkatkan produktivitas pertanian walaupun sedang menghadapi fenomena El Nino.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News