Elektabilitas Golkar Langsung Jeblok
jpnn.com, JAKARTA - Dugaan keterlibatan Setya Novanto dan sejumlah politisi Partai Golkar dalam kasus megakorupsi KTP elektronik (e-KTP) berimbas pada elektabilitas partai.
Sempat pulih di kisaran 14 persen, survei tingkat keterpilihan (elektabilitas) partai berlambang beringin itu kini menurun hampir menyentuh digit 10 persen.
Fungsionaris Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengungkapkan, kasus e-KTP yang menyeret Golkar membuat kinerja konsolidasi menjadi kurang efektif.
Manuver Golkar yang terlibat, bahkan memimpin Pansus Angket KPK, juga memberikan kontribusi tambahan atas penurunan elektabilitas partai.
”Survei internal yang dilakukan menunjukkan bahwa suara Golkar merosot ke angka 11 persen,” katanya.
Menurut Doli, angka itu jelas merupakan penurunan. Pada Pemilu 2014 Partai Golkar mampu meraih 14,75 persen suara.
”Makin lama kasus e-KTP ini didiamkan begitu saja, ini akan semakin merugikan Partai Golkar,” ucapnya.
Terbentuknya Pansus Angket KPK, tambah Doli, harus diakui tidak terlepas dari pengusutan kasus dugaan korupsi e-KTP. Kasus tersebut turut menyeret sejumlah politikus Golkar, termasuk Setnov.
Dugaan keterlibatan Setya Novanto dan sejumlah politisi Partai Golkar dalam kasus megakorupsi KTP elektronik (e-KTP) berimbas pada elektabilitas
- Bukan Ridwan Kamil, Golkar Jagokan Sosok Ini sebagai Bacagub DKI
- Jokowi dan Gibran Lagi Cari Rumah, Mau Merapat ke Golkar? yang Benar Saja
- Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar 2024
- Golkar Harap Prabowo-Gibran Berikan Jatah Menteri yang Proporsional
- Golkar Berharap Dapat Jatah Menteri yang Proporsional di Kabinet Prabowo-Gibran
- Komisi II DPR RI Dorong Revisi UU Pemilu di Awal Periode 2024-2029