Emiten di Indonesia Kalah dari Thailand dan Singapura
Di sisi lain, CSIS melepas 207 juta lembar saham kepada publik senilai Rp 62,1 miliar.
Dana hasil IPO digunakan untuk menambah modal kerja, belanja modal, dan pembayaran utang pokok.
CSIS berencana mengembangkan central business district (CBD) seluas 30 hektare di Bogor.
Sementara itu, Hartadinata Abadi, sebuah produsen dan penyedia perhiasan emas juga melaksanakan due diligence & public expose rencana IPO.
Total saham yang ditawarkan mencapai 1,5 miliar lembar saham atau setara 30 persen dari jumlah modal disetor. Perseroan berencana IPO pada 20 Juni mendatang.
BEI menargetkan 35 perusahaan melakukan IPO sepanjang tahun ini.
Tahun lalu, realisasi emiten baru mencapai 16 perusahaan.
Dengan total 542 perusahaan, jumlah emiten di Indonesia terhitung sedikit jika dibandingkan dengan bursa negara-negara tetangga.
Animo perusahaan untuk melantai di bursa meningkat seiring situasi yang makin kondusif.
- Pakar Bongkar Investasi yang Paling Menguntungkan pada 2024
- Cum Date Dividen Saham BBRI Hari Ini, Jangan Ketinggalan THR dari BRI
- Divestasi Saham PTVI ke MIND ID untuk Hilirisasi yang Makin Masif
- Saham BBRI Diprediksi Moncer Terus, Ini Sebabnya
- Sepanjang 2023, Transaksi Saham di Sulsel Mencapai Rp 18,84 Triliun
- IHSG Kebagian Untung Atas Hasil Quick Count Prabowo-Gibran