Emiten Infrastruktur Sesuai Ekspektasi, Waskita Karya Paling Moncer

Emiten Infrastruktur Sesuai Ekspektasi, Waskita Karya Paling Moncer
IHSG. Foto: JPNN

Selama Januari–Juli 2016, nilai kontrak yang diraih perseroan mencapai Rp 22,734 triliun. Angka tersebut tumbuh 100 persen jika dibandingkan dengan realisasi Rp 11,360 triliun pada periode sama 2015.

’’WIKA dan PTPP mulai memiliki proyek baru. Posisinya pun mulai mendekati Waskita Karya yang sudah memenuhi target untuk setahun penuh 2016,’’ ungkap Bob.

Misalnya, penandatanganan kontrak beberapa proyek jalan tol Balikpapan–Samarinda dan Pandaan–Malang yang memberikan dampak positif bagi WIKA dan PTPP.

WIKA juga mendapatkan kontrak pabrik feronikel di Halmahera Timur Rp 3 triliun. Dengan adanya penandatanganan kontrak dalam waktu dekat, yaitu proyek High Speed Railway Fase I (kereta cepat Jakarta–Bandung) senilai Rp 17 triliun, Bob yakin WIKA dapat mencapai target tahun ini.

Sementara itu, capaian proyek PT Adhi Karya Tbk (ADHI) masih terlihat lambat. Perolehan kontraknya sepanjang Januari–Juli 2016 hanya Rp 6,6 triliun atau baru 26 persen dari Rp 25 triliun yang merupakan target setahun penuh.

Realisasi pada tujuh bulan pertama tahun ini juga drop 7 persen jika dibandingkan dengan realisasi perolehan kontrak ADHI Rp 7,08 triliun pada periode sama 2015. ’’Ada penundaan penandatanganan proyek LRT Jabodetabek,’’ ucapnya.

Secara umum, Bob mencatat total order book baru di sektor infrastruktur oleh empat BUMN karya itu mencapai Rp 90,502 triliun sepanjang Januari–Juli 2016. Angka tersebut tumbuh 107 persen jika dibandingkan dengan Rp 44,180 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

’’Tetapi, beberapa proyek raksasa seperti LRT dan High Speed Railway belum ditandatangani. Periode libur Lebaran juga menahan pencairan anggaran kementerian,’’ ujarnya.

JAKARTA – PT Waskita Karya Tbk menjadi emiten infrastruktur yang paling gemilang setelah mencatat kenaikan pencapaian proyek 330 persen (yoy).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News