Empat Mahasiswa Indonesia di Australia Pernah Bunuh Diri, Apa yang Bisa Dicegah?
"Saya punya teman baik dan saya ceritakan padanya jika sempat kepikiran untuk bunuh diri dan dia mulai menangis," katanya.
"Tapi kemudian saya merasakan bagaimana ia mengekspresikan kepedulian dan perhatiannya."
Saat itulah ia menyadari betapa kritisnya memiliki "sistem pendukung" yang bisa memahami bagaimana menanganinya.
Hari Selasa (10/09/2019) bertepatan dengan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia, Sandersan dan rekannya Benny Prawira dari Yayasan Into The Light meluncurkan situs What I Wish They Knew, di mana anak-anak muda, khususnya dari Indonesia, dapat berbagi masalah mereka tanpa perlu mengungkapkan jati diri mereka.
Tujuan dari kampanye digital ini adalah untuk mengumpulkan informasi yang akan membantu mengembangkan program pertolongan pertama kesehatan mental untuk anak-anak muda.
Photo: Sandersan mengatakan pikiran-pikiran ingin bunuh dirinya hilang setelah ia temukan orang yang tepat. (Foto: Koleksi pribadi)"Tidak ada salahnya bertanya kepada orang-orang pernah kepikiran untuk bunuh diri, membicarakannya justru akan mengurangi risiko," katanya
Suresh mengatakan pemerintah federal telah memberikan dana hingga AUD$ 100 ribu atau hampir Rp 1 miliar kepada Dewan Mahasiswa Internasional Australia untuk mendukung kesehatan mental mahasiswa dari luar negeri.
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka