Empat Mahasiswa Indonesia di Australia Pernah Bunuh Diri, Apa yang Bisa Dicegah?

Empat Mahasiswa Indonesia di Australia Pernah Bunuh Diri, Apa yang Bisa Dicegah?
Empat Mahasiswa Indonesia di Australia Pernah Bunuh Diri, Apa yang Bisa Dicegah?

Menurutnya kasus seperti ini tidak hanya dialami mahasiswa asal India, tetapi juga mahasiswa Malaysia dan Singapura.

Sebelumnya mereka mampu untuk terbuka soal hubungan sesama jenis saat tinggal di Austrlalia, tetapi mereka tidak dapat mengungkapkan hal ini kepada keluarga.

Dalam banyak kasus, pernikahan sudah diatur di rumah oleh keluarga, yang tidak bisa mereka tolak, sama sekali.

"Setelah diterima sebagai gay secara terbuka di sini, mereka di akhir visa pelajar mereka - harus mempertimbangkan untuk kembali ke rumah," katanya.

'Kesalahan diagnosa picu bunuh diri'

Empat Mahasiswa Indonesia di Australia Pernah Bunuh Diri, Apa yang Bisa Dicegah? Photo: Anya Niu mengatakan ia sempat salah didiagnosa karena kesalahpahaman budaya dan bahasa. (Foto: Koleksi pribadi)


Laporan koroner membandingkan antara mahasiswa internasional dengan mahasiswa lokal.

Mereka menemukan mahasiwa internasional memiliki "keterlibatan yang lebih rendah dengan layanan kesehatan mental".

Tak hanya itu tingkat penyakit mental yang didiagnosis di antara mahasiswa kelahiran Australia empat kali lebih tinggi dibandingkan mahasiswa internasional.

Kemungkinan mengapa mahasiswa internasional tidak mengakses perawatan kesehatan mental adalah perbedaan budaya, keuangan dan bahasa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News